Berita Medan
ISMI Dorong Pemanfaatan Maritim Indonesia, Angkat Budaya Melayu Pesisir dalam Dialog Kebangsaan
Potensi ini, katanya, adalah aset nasional yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, dengan syarat tidak merusak ekosistem laut.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Dalam momentum peringatan Hari Maritim Sedunia, Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) menggelar Dialog Kebangsaan Seri II pada Rabu (1/10/2025) di Medan.
Forum akademik ini mengusung tema “Budaya Maritim Pantai Timur Sumatera dan Keberlanjutan Laut Selat Malaka”, selaras dengan tagline International Maritime Organization (IMO): “Our Ocean, Our Obligation, Our Opportunity.”
Ketua Umum ISMI, Nizhamul, SE., MM., menegaskan pentingnya mengaitkan isu kelautan global dengan kehidupan masyarakat tradisional di pesisir Selat Malaka.
Menurutnya, hal ini bagian dari tanggung jawab kolektif atau “Our Obligation”, untuk menjaga harmoni budaya maritim Melayu dan Islam sekaligus memastikan pengelolaan laut yang adil dan berkelanjutan.
“Laut bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga identitas bangsa Melayu yang harus kita rawat,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Rodhial Huda atau akrab disapa Wak Yal, pakar maritim asal Natuna, memaparkan data bahwa 71–75 persen wilayah Indonesia merupakan laut dengan luas 5,8–6,4 juta km persegi.
Potensi ini, katanya, adalah aset nasional yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, dengan syarat tidak merusak ekosistem laut.
“Laut kita adalah peluang besar, Our Opportunity. Tapi peluang itu hanya akan nyata bila dikelola dengan bijak,” tegasnya.
Wak Yal juga menyinggung sejarah hukum laut Nusantara, mulai dari Undang-Undang Laut Melaka abad ke-15, Amanna Gappa tahun 1676, hingga Deklarasi Djuanda 1957 dan pengesahan UNCLOS 1982.
Menurutnya, jejak sejarah itu harus menjadi pijakan Indonesia untuk kembali menjadi bangsa pelaut sejati.
Dalam kesempatan itu, ISMI bersama Wak Yal menggagas pengembangan pendidikan maritim yang mencakup hukum, farmasi, penerbangan, hingga perdagangan laut.
Mereka juga mendorong pembangunan infrastruktur, termasuk bandara laut dan peningkatan kapal berbendera Merah Putih.
Gagasan ini mendapat dukungan penuh Ketua Dewan Pakar ISMI, Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D., yang menekankan pentingnya seminar lanjutan demi merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan Penasihat ISMI, Dr. Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si., yang mengingatkan agar pemahaman maritim juga menitikberatkan pada kelestarian ekosistem laut.
Dialog yang dipandu Tengku Ryo Rizqan, B.Mus.Ed. ini turut melibatkan generasi muda dan pemerhati budaya Melayu dari Yayasan Pusaka Indonesia.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DIALOG-KEBANGSAAN-Pengurus-dan-Dewan-Pakar.jpg)