Medan Terkini
Warga Deli Serdang Meninggal di Kamboja, DPRD Sumut Desak Pemerintah Lakukan Investigasi
DPRD Sumatera Utara menyoroti soal pekerja imigran ilegal yang merupakan warga Deliserdang Nazwa meninggal di Kamboja.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
“Sekarang posisinya di mana dan nanti untuk kepulangannya, memang kalau untuk kepulangan saat ini jelas dari sana seperti Azwar (korban tewas sebelumnya) ya bahwa kami gak bisa membiayai ya. Tapi kalau sudah tiba di Sumut itu bisa kita fasilitasi ya artinya biaya bisa kita bantu,” sambungnya.
Harold menuturkan, pihaknya akan membantu mencari perusahaan tempat Nazwa bekerja. Tujuannya sebagai upaya untuk membantu biaya pemulangan jenazah Rp 138, juta.
"Tapi yang jelas Pemkab Deli Serdang tak punya alokasi (dana) untuk pemulangan tadi kami coba kontak ke Deli Serdang sepertinya tidak ada alokasi pemulangan dari Kamboja,” jelasnya.
Untuk itu, cara satu-satunya, katanya adalah menemukan tempat penyalur kerja yang membuat Nazwa pergi ke Kamboja.
“Sepertinya ya, ini kayaknya ini yang akan dikomunikasikan dengan KBRI, Kemenlu atau (kita cari) dapatkan perusahaannya nanti di sana gitu kan, atau memang ada perusahaannya atau tidak ada, seperti Azwar (korban tewas di Kamboja kasus lalu) kemarin,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, ibu Nazwa, Lanniari, menuturkan ia mendapat kabar bahwa Nazwa tewas lantaran overdosis Panadol. Selain itu, katanya, Nazwa juga mengidap dispepsia alias gangguan lambung.
Lanniari menyebut biaya proses pemulangan jenazah Nazwa membutuhkan uang senilai Rp 138 juta.
Namun, jika Nazwa dimakamkan di Kamboja, maka biayanya Rp 50-60 juta. Namun, ia sama sekali tidak dapat menyanggupi lantaran masalah ekonomi.
Diketahui, Nazwa sebelumnya pergi dari rumah pada Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 4.30 WIB. Ia meninggalkan ibunya yang masih tertidur. Namun, malam sebelumnya, ia sudah pamit hendak wawancara kerja di salah satu bank swasta di Kota Medan.
Namun, ibu Nazwa memiliki firasat tak enak. Ia pun menghubungi Nazwa dan tiba-tiba saja Nazwa sudah di Thailand.
Saat di bandara di Thailand, Nazwa mengaku akan ditemui oleh pria bernama Chris yang merupakan teman ibu Nazwa saat di Malaysia. Katanya, ia akan melanjutkan perjalanan ke Kamboja.
Chris disebut akan membangun sebuah perusahaan di Kamboja. Namun, Lanniari bilang, hal tersebut belum dapat ia pastikan.
Lanniari juga mengaku nomor ponselnya diblokir oleh Cris dan Nazwa sehingga ia tak dapat berkomunikasi dengan keduanya.
Hingga pada 12 Agustus, Lanniari mendapat kabar bahwa Nazwa sudah meninggal dunia lantaran sakit.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Unggul Telak, Muryanto Amin Pimpin Perolehan Suara Rektor USU Periode 2026-2031 |
|
|---|
| Wakil Rektor Universitas Darma Agung Medan Dituntut 3 Tahun Penjara soal Kasus Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Polda Sumut Akui Keluarkan 7 Tersangka Pembunuhan Pemborong, Ini Alasannya |
|
|---|
| 7 Terduga Pembunuh Suaminya Dilepas Polda Sumut, Istri Korban Ketakutan Tak Bisa Hidup Tenang |
|
|---|
| 2 Kadis Tersangka Kasus Korupsi, Begini Tanggapan Wali Kota Medan Rico Waas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nazwa-Aliya-19-warga.jpg)