Medan Terkini
Warga Deli Serdang Meninggal di Kamboja, DPRD Sumut Desak Pemerintah Lakukan Investigasi
DPRD Sumatera Utara menyoroti soal pekerja imigran ilegal yang merupakan warga Deliserdang Nazwa meninggal di Kamboja.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - DPRD Sumatera Utara menyoroti soal pekerja imigran ilegal yang merupakan warga Deliserdang Nazwa meninggal di Kamboja.
Kematian pekerja imigran ilegal asal Sumut di Kamboja ini bukan kali pertama terjadi.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, mendesak Pemkab Deli Serdang hingga Pemprov Sumut, dan Kemenlu, untuk menginvestigasi penyebab meninggalnya Nazwa di Kamboja.
Sebab, kata Zeira, ada isu yang menyebut bahwa organ Nazwa diambil. Apalagi, dirinya melihat langsung vidoe Nazwa yang meminta pertolongan.
“Yang pastinya videonya sudah kita lihat bahwa korban minta tolong dalam keadaan sadar penuh tiba-tiba ya dia minta lepaskan kaki saya lepaskan kaki saya baru ada seseorang baju nakes yang berlogat kamboja tetap dia dipaksa dia disuntikkan sesuatu tiba-tiba sudah meninggal kan gitu. Kita desak Pemerintah melakukan investigasi," ucapnya, Kamis (21/8/2025).
Untuk ituc Zeira mengatakan patut dicurigai operasi pengambilan organ tubuh pasien tersebut.
“Jadi ya patut kita curigai itu operasi pengambilan organ tubuh karena pasien itu sadar ya dan minta kakinya dilepas kan begitu jadi perlu analisa terkait mengenai keadaaan korban, divisum korban ini supaya kita tahu penyebabnya kenapa,” jelasnya.
Untuk proses pemulangan jenazah, Zeira meminta pemerintah juga untuk bertanggungjawab.
“Ya saya kira pemerintah punya tanggung jawab terhadap warga negaranya ya. Jadi ya tak ada alasan tidak ada anggaran kan ada taktis di sana,” kata Zeira pada Kamis (21/8).
Menurutnya, tidak ada alasan pemerintah tidak memiliki anggaran. Apalagi, anggaran itu memiliki taktis yang bagus.
“Itu kan bagian juga, bukan hanya bencana, tpi juga kemanusian juga dianggarkan di sana tapi jika tidak ada kan bisa konsultasi ke pusat dan Pemprov wajib fasilitasi. Saya kira tidak ada alasan terkait itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Sumatera Utara, Harold Hamonangan mengatakan sedang mendalami kasus kematian pekerja imigran ilegal asal Kabupaten Deliserdang, atas nama Nazwa Aliya (19) yang meninggal di Kamboja.
Dikatakannya, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kemlu untuk mengetahui penyebab pasti kematian Naswa.
Dijelaskannya pihaknya masih menyelidiki penyebab Nazwa yang diduga meninggal lantaran overdosis obat di Kamboja.
“Cuma kami masih menunggu berita lengkap kematiannya, meninggalnya ini kami koordinasi KBRI, anggota juga masih cari info meninggalnya kenapa,” kata Harold pada Kamis (21/8/2029).
Ditegaskannya, saat ini jenazah Nazwa masih berada di Kamboja. Pihaknya tidak bisa membiayai kepulangan pekerja imigran ilegal tersebut.
| Unggul Telak, Muryanto Amin Pimpin Perolehan Suara Rektor USU Periode 2026-2031 |
|
|---|
| Wakil Rektor Universitas Darma Agung Medan Dituntut 3 Tahun Penjara soal Kasus Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Polda Sumut Akui Keluarkan 7 Tersangka Pembunuhan Pemborong, Ini Alasannya |
|
|---|
| 7 Terduga Pembunuh Suaminya Dilepas Polda Sumut, Istri Korban Ketakutan Tak Bisa Hidup Tenang |
|
|---|
| 2 Kadis Tersangka Kasus Korupsi, Begini Tanggapan Wali Kota Medan Rico Waas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nazwa-Aliya-19-warga.jpg)