Medan Terkini

Laporan Ditolak Polisi, Keluarga Korban Pelecehan di Medan Nangis Wakil Wali Kota Datang Membantu

Tangis bercampur trauma pecah Rabu malam (20/8/2025) di Menteng, Medan. Sasana haru menyelimuti rumah sederhana di Jalan Menteng, Medan. 

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
KORBAN PELECEHAN; Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin lihat langsung warganya jadi korban kekerasan seksual hingga trauma berat. Zakiyuddin membantu pemulihan dan laporan hukum, Rabu malam (20/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tangis bercampur trauma pecah Rabu malam (20/8/2025) di Menteng, Medan. Sasana haru menyelimuti rumah sederhana di Jalan Menteng, Medan. 

Seorang anak perempuan korban kekerasan dan pelecehan seksual tengah berjuang menahan sakit. Dia tak bisa sembunyikan ketakutan sekaligus trauma mendalam yang dialaminya.

Kondisinya kian mengkhawatirkan. Matanya bengkak, tubuhnya lemah, dan sesekali mengigau akibat syok berat. Harapan keluarga sempat pupus setelah laporan mereka ke kepolisian ditolak. Bahkan, untuk membawa korban ke rumah sakit pun mereka tak berdaya.

Di tengah kepasrahan itu, Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap datang sekitar pukul 22.00 WIB. Tanpa banyak basa-basi, ia langsung memerintahkan agar ambulans segera membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

"Ya, saya dapat laporan dari masyarakat bahwa ada warga kita yang benar-benar perlu ditolong dengan cepat. Makanya saya langsung datang dan melihat kondisinya. Memang harus segera dibawa ke rumah sakit," kata Zakiyuddin, Kamis (21/8/2025l

Tangis Haru Keluarga

Suci, salah satu keluarga korban, tak kuasa menahan tangis. Ia mengaku sempat putus asa ketika laporan mereka ditolak polisi.

"Kami bingung harus bagaimana lagi. Mau ke rumah sakit pun tidak bisa. Tapi alhamdulillah, dengan bantuan Pak Wakil Wali Kota yang langsung datang, akhirnya keponakan saya bisa dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan. Terima kasih Pak," ucapnya dengan suara lirih. 

Ia berharap pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum setimpal. “Kalau tidak, bisa banyak lagi korban lain seperti keponakan saya,” tegasnya.

Menurut penuturan keluarga, peristiwa tragis itu bermula ketika korban berkenalan dengan pelaku melalui media sosial. Pelaku kemudian mengajak korban jalan bersama. 

Namun, bukannya melindungi, pelaku justru membawa korban ke kosannya. Saat korban menolak, ia malah dipukul hingga babak belur.

Visum dan Proses Hukum

Zakiyuddin memastikan korban akan mendapatkan visum sebagai bagian dari proses hukum. Nantinya pihak kepolisian akan menangani kasus ini. 

"Dan keluarga bisa mengetahui apa yang benar-benar dialami korban,” jelasnya.

Kehadiran orang nomor dua di Kota Medan ini setidaknya menjadi harapan di tengah luka mendalam yang dialami keluarga korban. Malam itu, mereka tak lagi sendiri. Ada langkah baru mereka untuk mendapat keadilan.

(Dyk/Tribun-Medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved