Breaking News

Sumut Terkini

Reaksi Gubsu Bobby Nasution soal Pekerja Imigran Ilegal Asal Sumut Meninggal di Kamboja

Gubernur Bobby Nasution mengajak agar warga Sumut menjadi pengusaha di daerahnya masing-masing ketimbang bekerja di Kamboja.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tria Rizki

“Ya dia bilang besok Pak Chris ada di Kamboja, saya denger dia mau buka perusahaan baru. Di Malaysia sudah tutup, Chris itu temen saya juga dulu. Jadi saya tanya dia apakah Nazwa ada kontak, katanya ada, katanya di Thailand. Dia suruh saya bergabung dengan mereka katanya, saya gak tahu pasti yang betul Chris pergi jemput atau Nazwa yang ke Kamboja entah siapa yang bawa,” jelasnya.

Lanniari tak mengetahui mengapa keduanya bisa saling berkomunikasi. Lanniari pun berusaha menghubungi eks bosnya di Malaysia yang punya jabatan di pemerintahan untuk membantunya. 

Kata dia, eks bosnya itu meminta bantuan orang kenalannya di Imigrasi untuk menghalangi biro perjalanan Nazwa ke Kamboja.

“Tiba-tiba saya dapat SMS dari hp dia ngapain kau halang-halangan aku pergi, ngapain kau panggil gangster. Di situ saya sudah rasa heran apakah ini anak saya bahasanya gini, sampai situ saya rasa aneh terus lah, ternyata terlepas juga (sampai ke Kamboja),” kata dia.

“Tapi dia SMS ke abang saya dia bilang saya ganggu perjalanan ke sana panggil gangsters. Padahal bukan panggil gangster, bos saya cuma kontak kawannya supaya menghalangi dia supaya gak ke Kamboja,” jelasnya.

Lanniari bilang, anaknya itu pun akhirnya berangkat ke Kamboja. Ia bahkan tak mendapat kabar dari Nazwa dan Chris karena nomornya diblokir oleh keduanya.

“Tanggal 12 Agustus ini, Chris kirim gambar sudah ditutup kain biru jenazah anak saya Nazwa sudah meninggal (dikirim ke abang saya). Katanya overdosis panadol. Dari RS katanya dispepsia,” jelasnya.

Lanniari pun mengaku bingung untuk memulangkan jasad anaknya itu. Ia dimintai KBRI uang Rp 138 juta untuk pemulangan jasad Nazwa ke RI.

Lanniari pun mengaku tak menyanggupi itu karena keluarganya tak mampu. Sementara, kata dia, bila ingin dimakamkan di Kamboja, ia juga harus mengeluarkan uang senilai Rp 50-60 juta untuk biaya pemakaman

“Kalau kasus macam ini pemerintah (seharusnya) ambil berat (peran). Karena yang membagi dia masuk Thailand itu, macemana apanya itu imigrasi bisa loloskan (bagaimana imigrasi meloloskan),” kata dia. 

“Minta bantuan pemerintah mempermudah kepulangan Nazwa. Saya memang tak berkemampuan,” jelasnya.


(Cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved