Desak Usut Dugaan Korupsi Blok Medan, Grib Rencanakan Geruduk Gedung KPK 

Meski dijelaskan telah ditutup, tapi tim gabungan menyampaikan jika bangunan tersebut tidak memiliki izin bangunan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
PEROBOHAN DISKOTEK: Suasana terkini perobohohan Diskotek Marcopolo dan Kantor DPD GRIB Sumut yang berada di Jalan Sei Petani, Dusun VII Desa Namorambe Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (16/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumut Bobby Nasution merespon soal Ormas Grib yang direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dugaan kasus korupsi jalan dan Blok Medan diusut tuntas.

Aksi penggerudukan itu karena sebelumnya, tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan instansi terkait merobohkan markas Ormas DPD GRIB Jaya Sumut yang diduga menjadi tempat hiburan malam ilegal (Diskotek Marcopolo) dan sarang peredaran Narkoba, di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, pada Kamis (14/8/2025). 

Menanggapi hal itu, Bobby Nasution mengatakan, hal yang wajar. Dan tidak masalah jika ada aksi tersebut.
"Ya nggak apa-apa, mau gimana lagi (mau didemo atau pun pihak Grib ke KPK)," ucapnya usai Upacara HUT ke-80 RI di Lapangan Astaka, Deliserdang. 

Sebelumnya, diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut, ribuan anak buah Hercules Rosario Marshal direncanakan akan menggeruduk gedung KPK. 

Baca juga: Kondisi Terkini Diskotek Marcopolo yang Sudah Rata dengan Tanah, Paving Block juga Dibongkar

Mereka meminta agar kasus korupsi di Sumut diusut tuntas. Aksi ini direncanakan akan berlangsung setelah upacara perayaan HUT RI, 17 Agustus 2025.

Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP GRIB Jaya, Zulfikar, mengatakan, Diskotek Marcopo sudah lama tutup. Kata dia, yang ada hanya markas atau kantor DPD Grib Sumut.

"Diskotek Marcopolo sudah tutup. Ini hanya Kantor DPD Grib Sumut," kilah Zulfikar.

Meski dijelaskan telah ditutup, tapi tim gabungan menyampaikan jika bangunan tersebut tidak memiliki izin bangunan.

Hal ini membuat Zulfikar terlihat emosi dan meminta jangan tebang pilih soal bangunan yang tak memiliki izin di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara.

"Saya minta bangunan yang tak memiliki izin, hari ini dibongkar juga. Jangan tebang pilih, jangan ini yang dihancurkan. Kenapa kami yang diperlakukan seperti ini. Bupati ingin menegakkan peraturan di Deliserdang. Kami dukung Pak, tapi adil," pungkas Zulfikar.

Diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut ini, ribuan anak buah Hercules direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Ribuan Kader  Grib Jaya Siap Demo di KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan," tulis akun gribjaya_id, Sabtu (16/8/2025).

Rencananya aksi demonstrasi ini akan digelar berjilid-jilid sampai KPK bisa mengusut tuntas kasus korupsi Topan Ginting hingga Blok Medan yang menjerat mantan Gubernur Maluku Utara.

Terkait unggahan akun instagram Grib Jaya ini, Tribun Medan telah meminta tanggapan kepada Juru Bicara Grib Jaya, Razman Arif Nasution.

Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon. Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp juga belum dibaca.

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved