Medan Terkini

Ustaz yang Dituding Lecehkan Mahasiswi UINSU Buka Suara, Sempat Dimintai Rp 300 Juta untuk Damai

Ustaz AHA, yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswi UINSU berinisial NA (18) buka suara.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
PELECEHAN MAHASISWI: Andri Agam (kiri) dan Bahrinal Silaen (Kanan) kuasa hukum ustaz AHA, yang dituding melakukan pelecehan mahasiswi UINSU berinisial NA, Sabtu (16/8/2025). Andri Agam mengatakan, kliennya membantah, dan diduga atas dasar suka sama suka. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Ustaz AHA, yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswi UINSU berinisial NA (18) buka suara.

Melalui kuasa hukumnya, Andri Agam, ia membantah melakukan kekerasan seksual seperti yang dituduhkan.

Andri mengatakan, NA dijemput, dan dibawa jalan-jalan ke arah Berastagi, Kabupaten Karo menggunakan mobil oleh ustaz AHA tanpa paksaan pada 9 April lalu, sekitar pukul 21:00 WIB.

Begitu juga selama perjalanan, tidak ada penolakan yang dilakukan NA.

"Tetapi ini mereka pergi ke arah Berastagi. Jikapun itu ada pemaksaan, harusnya sebelum sampai ke Berastagi, si pelapor harusnya keberatan, dong, meronta, minta diturunkan,"kata kuasa hukum ustaz AHA, Andri Agam, Sabtu (16/8/2025).

Ustaz AHA juga membantah memberikan obat-obatan ke makanan , maupun minuman supaya korban tidak sadarkan diri, agar bisa dilecehkan.

Padahal, yang membeli makanan dan minuman, korban sendiri yang turun ke minimarket.

"Mereka tiba ke Indomaret, beli makanan, jajanan dan itu dibeli sendiri oleh pelapor yang selama ini dituduhkan oleh bapak tirinya, mengatakan bahwa di dalam berita, klien kami memberikan bius melalui minuman kemasan."

Setelah itu, sekira pukul 23:00 WIB, keduanya singgah ke hotel dan korban dalam keadaan sadar, tanpa paksaan.

Di dalam kamar, korban yang terlebih dahulu istirahat di ranjang.

Agam mengatakan, apa yang terjadi di dalam kamar sama sekali tidak ada pemaksaan.

Sehingga diyakini atas dasar suka sama suka, bukan dipaksa hingga terjadi kekerasan.

Bahkan, setelah dari hotel, korban dipulangkan ke indekosnya sekira pukul 04:00 WIB.

Begitu selesai diantar, lanjut Andri, korban sempat mengirim pesan ke ustaz AHA agar merahasiakan apa yang sudah terjadi.

"Pelapor (korban) mengatakan tolong dijaga aib kita dan itu ada buktinya sudah kita serahkan ke penyidik bahwa kita, kalau memang ada kekerasan pasti tidak akan ada komunikasi. Pasti dia akan trauma,"ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved