TRIBUN WIKI
Soal Royalti Musik Cafe, Dihitung Tiap Kursi dan Ada Ancaman Penjaranya
Para pemilik cafe/kafe di Indonesia saat ini harus membayar royalti musik yang nilainya dihitung berdasarkan jumlah kursi.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Para pebisnis dan pengelola kafe saat ini tengah dipusingkan dengan aturan mengenai royalti musik cafe.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik, para pemilik kafe harus membayar royalti.
Nilainya dihitung berdasarkan jumlah kursi yang ada di kafe tersebut.
Semakin banyak kursinya, maka semakin besar royaltinya.
Bayangkan saja, jika satu kafe memiliki 500 kursi, maka royalti yang dibayar tinggal dikalikan dengan nilai nominal yang sudah ditetapkan.
Lantas, apa sih royalti musik cafe ini.
Baca juga: Mengenal Pasar Pramuka Pojok yang Dikaitkan dengan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Tempat Pemalsuan
Penjelasan Soal Royalti Musik Cafe
Royalti musik di kafe adalah pembayaran yang wajib dilakukan oleh pemilik kafe atas penggunaan lagu atau musik yang diputar secara komersial di tempat usahanya.
Royalti ini merupakan bentuk penghargaan dan imbalan kepada pencipta lagu, penyanyi, atau pemilik hak cipta musik atas pemanfaatan karya mereka di ruang publik yang bersifat komersial.
Di Indonesia, aturan pembayaran royalti musik ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021.
Pembayaran royalti dikelola melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang bertugas menghimpun dan mendistribusikan royalti kepada para pemilik hak cipta.
Baca juga: Apa Arti Usia Medium Well yang Sering Dipakai Netizen di Medsos? Simak Penjelasannya
Besaran Royalti
Besaran royalti untuk kafe biasanya dihitung berdasarkan jumlah kursi di tempat usaha, dengan tarif sekitar Rp60.000 per kursi per tahun untuk royalti pencipta dan Rp60.000 per kursi per tahun untuk royalti hak terkait.
Sehingga total sekitar Rp120.000 per kursi per tahun.
Contoh, jika ada kafe memiliki 50 kursi, maka pengelola wajib membayar royalti Rp 6.000.000 per tahun.
Semakin banyak kursi, semakin besar yang harus dibayarkan.
Inilah yang terjadi pada Mie Gacoan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-suasana-kafe.jpg)