Berita Viral
PILU Suami Lapor Istrinya Disekap di Sulawesi Hendak Dijadikan LC, Telfon Nangis Minta Tolong
Pria bernama Salin (45) melapor istrinya telah diculik dan disekap untuk dijadikan pemandu karaoke (LC).
Ditanya kenapa menculik keponakan sendiri, Firda beralasan hubungannya dengan ibu korban bernama Via kurang akrab.
Sebab, ia merasa ketika melintas ke rumah korban, ibunya melihat dirinya dengan tatapan sinis.
Ia juga mengaku sering meminjam uang Via, untuk berbagai keperluan.
Bahkan, ia masih memiliki utang sebesar Rp 200 ribu kepada ibu korban yang belum dibayarkan.
"Mamanya si Zaki ini yang marah kayaknya. Saya sama neneknya zaki biasa saja kalau ketemu, mamanya kalau lihat saya lewat atau apa sinis. uang itu niatnya untuk bayar utang, cicilan pegadaian."
Firda berencana memberikan 2 tersangka lain uang sebesar Rp 500 ribu per orang, jika permintaan uang sebesar Rp 50 juta dituruti.
Soal ancaman akan memutilasi korban, lalu menjual organnya, wanita pecandu narkoba ini bilang hanya untuk menakut-nakuti ibunya.
Ia menjelaskan tak berniat melukai keponakannya. Bahkan sempat diajak makan usai diculik.
Namun penculikan sudah ia rencanakan sejak hari Selasa, 29 Juli.
"Kemarin saya bawa, jemput ke sekolah, terus ke Fritto Chicken. Sudah saya rencanakan hari selasa. Niatnya sendiri dan mereka (2 tersangka lain) ini gak tahu apa-apa."
Sebelumnya, pelajar sekolah dasar (SD) swasta di Jalan Marelan III, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan diduga menjadi korban penculikan.
Bocah kelas 2 Sekolah Dasar tersebut dijemput orang tak dikenal dari sekolahnya, lalu dibawa pergi.
Orang yang menjemput anak tersebut pun terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) dan videonya beredar di media sosial.
Dalam rekaman, seorang perempuan nampak memegang tangan anak tersebut, sambil berjalan cepat-cepat, Kamis (31/7/2025) sekira pukul 11:30 WIB.
Informasi yang beredar, orang tak dikenal langsung memasukkan anak ke dalam mobil.
Kemudian, perempuan yang terekam kamera CCTV mendatangi rumah orang tua anak, memberikan sebuah amplop berisi surat kepada nenek dari pelajar yang dibawa.
Dalam surat tersebut tertulis permintaan tebusan sebesar Rp 50 Juta yang disertai nomor rekening penerima.
Jika tidak diberikan, nyawanya anak laki-laki itu terancam.
Tertulis orang tak dikenal itu hanya memberikan waktu setengah jam, setelah surat dibaca atau diterima.
Dalam surat juga tertulis seperti ancaman, kalau uang sebesar Rp 50 Juta lebih murah, jika dibandingkan organ-organ tubuhnya dimutilasi, lalu dijual.
"Anak ini tidak akan kembali lagi. Organnya akan lebih mahal dari yang kami minta Rp 50 juta,"tulis isi surat, dilihat, Kamis (31/7/2025) malam.
Mengenai dugaan penculikan ini, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan Iptu Hamzar mengatakan pihaknya sudah menerima laporan adanya anak dibawa orang tak dikenal.
Keluarga korban sudah melaporkan hal tersebut ke Polres Pelabuhan Belawan.
Saat ini pihaknya masih menyelidiki keberadaan siswa sekolah dasar (SD) yang hilang sejak siang.
Mengenai kebenaran penculikan atau bukan, ia belum bisa memastikan.
Memang, lanjutnya, sejauh ini keluarga anak tidak mengenal perempuan yang menjemput maupun pengantar surat.
"Saat ini kami pihak Kepolisian sedang menyelidiki dan mengenai diculik apa bukan, kami belum bisa memastikan. Keluarga tidak mengenal yang membawa anak tersebut, dan yang antar amplop berisi surat,"kata Iptu Hamzar.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| SOSOK Ayah Tiri Alvaro, Sempat Pura-pura Ikut Mencari Kini Ditangkap Sebagai Pembunuh, Kakek: Kedok |
|
|---|
| Nasib Pilu Siswa SD Alami Kekerasan di Sekolah Akhirnya Meninggal di RS,MAR Ditendang Sering Dibully |
|
|---|
| Polemik Gapura Gedung Sate Rp 3,9 Miliar, Pelestarian Situs Budaya Justru Cuma Rp 156 Juta |
|
|---|
| Sosok Peter Berkowitz yang Membuat Gus Yahya Nyaris Dicopot, Aksi Teriakan Zionis di UI Jadi Pemicu |
|
|---|
| Pesan Terakhir Siswa SD Korban Bully Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/laporan-di-Polrestabes-Palembangsdsf.jpg)