Jurnalis Berkunjung ke The Paper Shanghai: AI Dukung Kerja Lebih Cepat dan Efisien
AI sudah menjadi rekan kerja bagi Redaksi The Paper di Shanghai untuk memproduksi informasi untuk masyarakat luas
Penulis: Jefri Susetio | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNMEDAN.COM, SHANGHAI- AI sudah menjadi rekan kerja bagi Redaksi The Paper di Shanghai. Mereka manfaatkan AI untuk membantu dalam memproduksi informasi untuk masyarakat luas.
Dewan Redaksi The Paper, Wu Ting mengatakan, dalam memproduksi informasi mereka memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Seperti pengunaan AI untuk membacakan berita.
"Saat membacakan berita itu kita sudah mengunakan AI kendati wajah dalam video itu bagian dari presenter kami," ujarnya saat berbincang perwakilan jurnalis asal Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Jumat (1/8/2025).
Baca juga: Keunikan Temple of Heaven atau Kuil Langit di Kota Beijing, Tempat Para Raja Berdoa
Sejumlah jurnalis asal Kota Medan bersama perwakilan Konjen Tiongkok di Medan melakukan lawatan ke sejumlah tempat di tiga kota. Satu di antara lawatan ke The Paper Shanghai.
The Paper merupakan media terbesar di Kota Shanghai yang sudah melakukan konvergensi media. Mereka tercatat sebagai media online pertama.
Sebelum memutuskan secara penuh bertransformasi ke digital, The Paper memiliki koran. Akan tetapi, pada 2015 mereka tidak lagi menerbitan cetak.
"Kami membuat berita dan video, dan memanfaatkan akun media sosial untuk menyebarkan berita yang diproduksi," katanya.
Selain itu, kata dia, mereka juga melakukan live di media sosial selama 24 jam.
Adapun, materi video live di media sosial diambil dari beberapa titik di Kota Shanghai dan sejumlah kota besar lainnya di Tiongkok.
"Live 24 jam di media sosial ini untuk pemandangan Tiongkok maupun peristiwa penting yang terjadi," ujarnya.
Tidak hanya itu, mereka juga mempunyai ruang studio untuk memproduksi berita video dan jurnalis yang membacakan berita secara berkelanjutan. Bahkan, mereka memanfaatkan AI dalam produksi pembacaan berita.
"Yang bacakan berita pagi biasanya memakai AI. Dalam ruang studio kami rutin membuat podcast untuk membahas dialog perihal ekonomi dan mengundang orang," katanya.
Baca juga: Keistimewaan Kota Xian, Kota Tua 3100 Tahun Merawat Kejayaan Tiongkok
Ia menyampaikan, AI juga dipakai untuk melakukan cek fakta terhadap berita bohong alias hoaks yang beredar di media sosial. Setelah menemukan berita bohong mereka kemudian membuat berita penjelasan yang sesuai dengan fakta.
"Ketika kemarin terjadi bencana angin kencang atau topan. Beredar video bohong di media sosial adanya kapal terbalik dan tenggelam . Lalu, kami menugaskan jurnalis untuk mengecek informasi yang beredar tersebut. Dan, ternyata tidak ada," ujarnya.
Dia mengklaim, The Paper kini menjadi media online dengan pembaca paling tinggi di Shanghai. Sebab, mereka secara penuh telah menerapkan cara kerja media digital.
"Adapun pembaca realtime atau kunjungan kami mencapai 111,998,797. Kunjungan ini dari media sosial maupun aplikasi The Paper. Jadi, selain website, kami juga ada aplikasi sendiri. Berita diproduksi dalam Bahasa Inggris dan Mandarin," katanya.
Baca juga: Transformasi Alibaba Group, Kekuatan Industri Teknologi Tiongkok Fokus Kembangkan AI
Beradaptasi dan Ruang Tanpa Sekat
Berita-berita yang diproduksi The Paper sangat mudah diakses secara digital atawa online. Dahulu, The Paper menjadi pioner atau media pertama beralih ke online alias website. Mereka menerapkan konvergensi media.
Kini, mereka sudah membuahkan hasil yang manis atas kerja keras selama ini. Berkat adaptasi di awal dan berpikir visioner membuat The Paper sebagai media dengan pembaca tertinggi.
Aplikasi The Paper sangat bermanfaat bagi pembaca yang mengakses informasi lewat genggaman tangan. Dan, menjadikan mereka dekat dengan pembaca yang masih muda.
Baca juga: Pesona Kota Terlarang atau Forbidden City di Jantung Beijing
Ketika melihat langsung suasana redaksi The Paper, semua menggunakan komputer terkini, semua terhubung melalui internet.
Selain itu, dalam satu lantai yang luas terdapat banyak sekali meja tempat pekerja The Paper bekerja. Uniknya tidak ada sekat ruangan yang luas tersebut. Semua berada di area yang serupa.
Bahkan, mereka mendesain ornamen dan garis menyerupai tempat berlari yang memutar selayaknya lapangan atletik. Adapun filosifnya jurnalis bekerja dengan cepat.
"Kenapa seperti tempat berlari seperti ini karena jurnalis bekerja dengan cepat, tepat dalam memberikan kabar ke masyarakat," ujar seorang jurnalis dest Internasional bagian Asia Tenggara, Xu Zhenhua.
(tio)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jurnalis-Medan-Dibawa-ke-Tiongkok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.