Keunikan Temple of Heaven atau Kuil Langit di Kota Beijing, Tempat Para Raja Berdoa
The Temple of Heaven atau Kuil Langit dibangun pada 1406 hingga 1420 era Kaisar Yongle dari Dinasti Ming.
Penulis: Jefri Susetio | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNMEDAN.COM, BEIJING - Kuil merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Tiongkok. Sebab, kuil bukan sekadar tempat beribadah bagi umat Buddha tetapi simbol sejarah dan budaya warga negeri Tirai Bambu.
Saat mengunjungi Temple of Heaven di Kota Beijing, Tribun Medan sempat kaget, ada belasan ribu warga mengantre masuk ke dalam kompleks kuil. Mayoritas pengunjung orangtua membawa anaknya untuk mengenalkan peradaban yang dibangun Kaisar Dinasti Ming dan Qing.
Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan asing dari berbagai penjuru dunia juga antusias menunggu giliran masuk ke dalam kuil. Mereka pengin melihat Kuil Langit tempat para raja-raja Tiongkok memanjatkan doa.
"Dulu kuil ini digunakan khusus raja-raja berdoa, mempersembahkan kurban. Raja memohon agar panen bisa melimpah," ujar Tourguide, Wiliam Kuang saat berbincang, Sabtu (26/7/2025).
Tribun Medan bersama jurnalis dari Tanah Air lainnya mendapat kesempatan menyusuri bangunan bersejarah di Kota Beijing ini. Dulu, kuil ini selalu dikunjungi para kaisar era Dinasti Ming hingga Dinasti Qing.
Kuil Langit dibangun pada 1406 hingga 1420 era Kaisar Yongle dari Dinasti Ming. Tidak cuma membangun Temple of Heaven, kaisar juga membangun Kota Terlarang.
"Kuil ini luasnya mencapai 273 hektar terbagi dari beberapa bagian. Ada tempat persembahan kurban, ada tempat berdoa. Bangunan Utama berada di kuil dalam," katanya.
Selain itu, langit langit bangunan kuil didominasi warna biru berpadu dengan dinding berwarna merah. The Temple of Heaven simbol mahakarya arsitektur kuno bernilai tinggi karena menggambarkan relasi antara bumi dan langit.
Banyak Pohon Ratusan Tahun
Bagi wisatawan, berkunjung ke Temple of Heaven tidak hanya mendapat pengetahuan sejarah. Tetapi bisa menghirup Udara segar. Sebab, banyak pohon besar berumur ratusan tahun di kompleks kuil seluas 270 hektar ini.
Pohon-pohon berusia ratusan diberi tanda dengan papan warna merah, hijau detail dengan tulisannya. Tidak sedikit pohon tua itu diberi pembatas besi dan batang pohon diberi penyangga besi.
Banyaknya perpohonan yang rimbun di kompleks The Temple of Heaven ini menjadi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menghabiskan waktu. Mereka terlihat duduk berbincang di kursi yang tersedia pada masing-masing koridor.
Tidak hanya itu, lanskap taman serta jalur-jalurnya masih terjaga sesuai historis masa lalu. Jadi, tidak heran The Temple of Heaven ini masuk dalam situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO.
Bangunan Temple of Heaven yang masih terawat dengan baik bersama nilai sejarahnya menjadi daya pikat wisatawan untuk napak tilas belajar peradaban.
(tio)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Temple-of-Heaven-Kota-Beijing.jpg)