Berita Viral

SOSOK Sujoko Kades Donowarih Nekat Suruh Warga Pindah Gegara Acara Sound Horeg, Polisi: Tak Ada Izin

Kepala Desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur bikin geram warga. Kades ini membuat kebijakan yang aneh dan memberatkan warga.

ISTIMEWA
KARNAVAL SOUND HOREG - Owner sound horeg Blizzard Audio Malang, Devid Stevan, bersama Pemkab Malang mengukur intensitas suara yang dikeluarkan sound system di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Terbaru, kades di Malang menuai kritik karena meminta warganya mengungsi saat ada karnaval sound horeg. 

Baca juga: Ayahnya Pelit Tak Mau Beri Uang, Remaja Difabel Mengais Rezeki Jadi Penjaga Perlintasan Kereta

Insiden bermula ketika rombongan peserta karnaval nomor urut 2 melintas di depan kediaman MA (57) dan istrinya, RM (55).

Merasa sangat terganggu, RM terlebih dahulu meneriaki rombongan dari rumahnya.

Tak lama kemudian, MA keluar dari rumahnya untuk meminta secara langsung agar peserta mematikan musik dari sound system mereka.

Situasi memanas ketika MA mendorong salah satu peserta karnaval.

"Tindakan MA mendorong salah satu peserta memicu reaksi keras dari rekan-rekannya yang lain," jelas Yudi.

"Mereka tidak terima dan langsung melakukan pengeroyokan terhadap MA," imbuhnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, MA menderita luka di bagian pelipis dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Malang Kota.

 Karnaval di Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (13/7/2025), diwarnai dengan kericuhan karena sound horeg. (Dok tangkapan layar video viral)
Meskipun laporan polisi telah dibuat, kedua belah pihak memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum.

Melalui mediasi yang difasilitasi oleh pihak Kelurahan Mulyorejo dan kepolisian, korban dan para peserta karnaval dipertemukan untuk mencari solusi.

"Korban akhirnya memutuskan untuk mencabut laporannya. Telah tercapai kesepakatan damai untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," ujar Yudi.

Sebagai bagian dari kesepakatan damai tersebut, pihak peserta karnaval bertanggung jawab.

Mereka memberikan ganti rugi sesuai dengan permintaan korban.

"Pihak peserta karnaval telah memberikan kompensasi sebagai bentuk pertanggungjawaban," pungkas Yudi.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved