Berita Viral

SOSOK Sujoko Kades Donowarih Nekat Suruh Warga Pindah Gegara Acara Sound Horeg, Polisi: Tak Ada Izin

Kepala Desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur bikin geram warga. Kades ini membuat kebijakan yang aneh dan memberatkan warga.

ISTIMEWA
KARNAVAL SOUND HOREG - Owner sound horeg Blizzard Audio Malang, Devid Stevan, bersama Pemkab Malang mengukur intensitas suara yang dikeluarkan sound system di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Terbaru, kades di Malang menuai kritik karena meminta warganya mengungsi saat ada karnaval sound horeg. 

Kapolsek Karangploso, AKP Sumantri Wibisono menuturkan, pihaknya tidak menerima adanya permohonan perizinan seperti yang tertera dalam surat yang beredar viral.

"Kalau izin ke kepolisian tidak ada terkait surat tersebut," ucap Sumantri, Kamis (24/7/2025), dikutip dari Surya Malang.

Sumantri juga menjelaskan, pihaknya telah meminta klarifikasi dari Kepala Desa Donowarih Sujoko atas viralnya surat edaran tersebut.

Berdasarkan pengakuan pihak desa, kata Sumantri, surat tersebut bermaksud memberikan imbauan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pihak desa tidak ada maksud apa-apa terkait surat tersebut, hanya untuk memberitahukan kepada masyarakatnya terkait kegiatan karnaval tersebut," jelasnya.

Sound horeg sendiri adalah istilah yang merujuk pada sistem audio berukuran sangat besar.

Sound horeg mampu menghasilkan suara dengan volume sangat tinggi dan dentuman bass yang kuat, membuat lingkungan sekitar bergetar. 

Keberadaan sound horeg sebagai hiburan umumnya ditemui di wilayah Jawa Timur.

Sebelumnya, seorang pria viral dikeroyok karena protes kebisingan parade sound system atau sound horeg.

Ia keberatan dengan kebisingan yang ditimbulkan oleh sound horeg tersebut karena anaknya sedang sakit.

Namun, pria tersebut malah dikeroyok oleh sejumlah peserta karnaval.

Diketahui, karnaval tersebut diadakan di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (13/7/2025).

Acara tersebut diwarnai oleh insiden kekerasan setelah seorang warga dikeroyok sejumlah peserta karnaval.

Menurut Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, pemicu utama keributan adalah protes seorang warga terhadap suara sound system yang dinilai terlalu berlebihan.

"Konflik ini bermula saat seorang warga menegur peserta karnaval karena kebisingan sound system mengganggu anaknya yang sedang sakit," kata Ipda Yudi pada Senin (14/7/2025).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved