Berita Medan

SADIS, Pembunuh Nenek di Helvetia Ternyata Tukang Servis CCTV Langganan, Leher Disayat Pisau Cutter

Pelakunya ialah Riswan Lubis (41) warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan (Kanan) dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto (kiri) menginterogasi Riswan Lubis (tengah) pelaku pembunuhan nenek 72 Tahun di Helvetia, bernama Amimah Agama, Jumat (25/7/2025). Pelaku membunuh, menguras harta benda korban, lalu ditangkap di Tapanuli Selatan. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Tim gabungan Satreskrim Polrestabes Medan bersama Unit Reskrim Polsek Medan Helvetia mengungkap pembunuh sekaligus perampok Amimah Agama (72) warga Jalan Balai Desa, Lingkungan III, Kecamatan Medan Helvetia, yang terjadi Sabtu (19/7/2025) kemarin.

Pelakunya ialah Riswan Lubis (41) warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menerangkan, Iwan, sehari-hari berprofesi sebagai tukang servis kamera Closed Cirkuit Television (CCTV).

Ia ditangkap di wilayah Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ketika melarikan diri pada 23 Juli.

Ketika ditangkap, ia diduga melawan petugas dan mencoba melarikan diri sehingga kedua kakinya ditembak.

"Dilakukan pengejaran dan ditangkap pelaku atas di Daerah Tapsel di Kecamatan Batang Toru,"Jumat (25/7/2025).

Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh korban menggunakan pisau cutter dan obeng.

Irwan menyayat leher korban, kemudian menusuknya pakai obeng.

Berdasarkan hasil autopsi, nenek 72 tahun tersebut mengalami luka di leher akibat sayatan kanan dan kiri, luka di kepala akibat benturan.

"Lukanya sangat parah yang diderita korban. alat digunakan cutter dan tespen."

Usai membunuh korban, pelaku menguras harta benda Amimah Agama mulai dari uang tunai sebesar Rp 21,9 juta, 19 cincin emas, 17 koin emas, 15 anting dan perhiasan lainnya.

Kemudian, 12 kalung emas, 2 kalung biasa, 1 handphone, 95 lembar uang dollar, 285 mata uang Ringgit Malaysia, serta 10 mata uang rupe.

Kombes Gidion menyebut, korban dengan pelaku sudah saling mengenal sejak tahun 2016 silam karena korban sebagai tukang servis CCTV langganan.

"Pelaku tunggal, seorang diri, baik dari pembunuhan maupun mengambil barang korban. Kemudian dia lari ke Tapsel pun sendiri."

Kronologis Nenek 72 Tahun Dibunuh Tukang Servis CCTV Langganan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved