Breaking News

Medan Terkini

Kakek Disabilitas Coba Pukul Perampok Becaknya Pakai Tangan Palsu, Polisi: Sabar Kek, Sabar

Becak motor yang digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari dibawa kabur pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
PERAMPOK BECAK: Momen Muhammad Yatim (80) tukang becak motor disabilitas korban begal emosi saat dipertemukan dengan pelaku yang merampok becaknya, Sabtu (12/7/2025). M Yatim sempat menunjuk-nunjuk dan mencoba memukul pelaku pakai tangan palsunya yang terbuat dari besi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Satuan Reserse (Reskrim) Polrestabes Medan mengungkap perampokan yang dialami M Yatim (80) warga Jalan Bromo, Lorong Karya Sama, Nomor 16, Kecamatan Medan Area, yang terjadi pada 31 Mei lalu.

Muhammad Yatim, merupakan tukang becak motor disabilitas yang makai tangan sambung dari besi untuk menarik gas motor.

Dua pelaku ditangkap Polisi dari pelaku utama inisial FJ dan RW penadah barang curian.

DIBEGAL: Penampakan becak bermotor milik Muhammad Yatim (80) tukang becak disabilitas yang dibegal penumpangnya sendiri, Sabtu (12/7/2025). Becak sudah dipreteli menjadi beberapa bagian.
DIBEGAL: Penampakan becak bermotor milik Muhammad Yatim (80) tukang becak disabilitas yang dibegal penumpangnya sendiri, Sabtu (12/7/2025). Becak sudah dipreteli menjadi beberapa bagian. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

FJ alias Sembrenget merupakan mantan narapidana yang pernah dihukum kasus perampokan handphone.

Ketika dipertemukan dengan pelaku yang merampoknya, Muhammad Yatim terlihat emosi.

Bahkan, Muhammad Yatim sempat mau memukul FJ menggunakan tangan sambungnya yang terbuat dari besi.

TUKANG BECAK DIBEGAL: Momen Sat Reskrim Polrestabes Medan melakukan konferensi pers pengungkapan perampokan yang dialami M Yatim, tukang becak motor disabilitas, di Polrestabes Medan, Sabtu (12/7/2025). Pelaku beserta penadahnya turut ditangkap. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)
TUKANG BECAK DIBEGAL: Momen Sat Reskrim Polrestabes Medan melakukan konferensi pers pengungkapan perampokan yang dialami M Yatim, tukang becak motor disabilitas, di Polrestabes Medan, Sabtu (12/7/2025). Pelaku beserta penadahnya turut ditangkap. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO) (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Hal ini bermula ketika Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto meminta Muhammad Yatim maju kedepan bersamanya.

Disisi kanan AKBP Bayu berdiri dua tersangka dan M Yatim di sisi sebelah kiri.

Bayu menjelaskan ke M Yatim kalau pelaku sudah ditangkap, sambil menanyakan benar tidak ini pelakunya.

"Becak sudah ditemukan, tetapi kondisinya tidak utuh. Pelakunya juga sudah diamankan semua,"kata AKBP Bayu, Sabtu (12/7/2025).

M Yatim pun memandang pelaku penuh emosi, menunjuk-nunjuk, sambil mencoba memukul pelaku pakai tangan sambungnya.

Melihat korban emosi, AKBP Bayu Putro mencoba menenangkan korban.

Ia meminta supaya korban bersabar, dan menjaga supaya tidak emosional.

"Sabar ya kek, ya," kata AKBP Bayu menenangkan.

Sebelumnya, seorang tukang becak motor di Kota Medan, bernama M Yatim (80) warga Jalan Bromo, Lorong Karya Sama, Nomor 16, Kecamatan Medan Area, menjadi korban begal.

Kondisi korban sangat memprihatikan karena M Yatim merupakan disabilitas.

Tangan sebelah kanannya cacat akibat kecelakaan kerja, sehingga untuk mengendarai becak bermotor ia menggunakan alat bantu.

Becak motor yang digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari dibawa kabur pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, pihaknya sudah menangkap 2 pelaku mulai dari pelaku utama inisial FJ dan RW penadah barang curian.

FJ alias Sembrenget merupakan mantan narapidana yang pernah dihukum kasus perampokan handphone.

"ada 2 orang yang kita amankan, namanya FJ alias Semrenget, lalu penadah selaku pencincang betor, inisial RW,"kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto, Sabtu (12/7/2025).

AKBP Bayu menerangkan, perampokan becak bermotor milik Muhammad Yatim berlangsung pada 31 Mei lalu.

Saat itu korban lagi berkeliling Kota Medan untuk mencari penumpang.

Setibanya di depan Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja Medan, korban diberhentikan pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang.

Disini pelaku FJ meminta diantar ke wilayah Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Diperjalanan, di lokasi yang sepi, pelaku meminta M Yatim berhenti, dan turun dengan alasan mau meminjam becak untuk menjemput kawannya.

Kemudian pelaku membawa kabur becak bermotor korban. Sedangkan M Yatim ditinggal pergi begitu saja.

"pelaku jadi penumpang. Karena melihat kakek tak melawan, sehingga dibawa kabur."

Tersangka FJ (Kanan), sebagai eksekutor mengaku nekat merampok becak bermotor korban karena melihatnya lemah, disabilitas dan sudah tua.

Sehingga kemungkinan untuk melawan kecil dan bisa diatasi.

"Saya lihat karena dia lemah dan tak bisa melawan,"katanya.

Setelah dibawa kabur, becak motor dijual kepada penadah berinisial RW senilai Rp 1,4 juta.

Lalu tersangka RW sebagai penadah, mempreteli becak hingga tinggal besi.

Sedangkan bak becak dijual secara terpisah kepada seseorang seharga Rp 80 ribu.

"saya jual becaknya Rp 1,4 juta. Saya bukain becaknya. Untuk becaknya (bak) laku Rp 80 ribu."


(cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved