Berita Nasional

Pantas Dihentikan, Beras SPHP Ternyata 80 Persen Dioplos, Negara Rugi 10 Triliun, Mentan: Ini Berat

Pengakuan Amran Sulaiman itu terungkap ketika ia menggelar rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (2/7/2025).

|
Istimewa
BERAS OPLOS - Mentan bongkar kasus beras oplos. Diungkapkan Amran Sulaiman praktik kecurangan itu membuat negara rugi hingga Rp 10 triliun. 

“Kemudian potensi kerugian, izin Ibu Ketua (Komisi IV DPR RI) kami sampaikan apa yang melatarbelakangi ini, potensi kerugian Rp99 triliun,"

"Sebenarnya kami tidak ingin juga melakukan hal itu, bahwa mengecek, tetapi ada anomali terjadi dua bulan lalu, tiga bulan berturut-turut, harga di petani turun, tetapi harga di konsumen naik, stok banyak,” katanya.

Harganya Naik

Penghentian distribusi Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di pasaran memicu kenaikan harga beras.

Berdasarkan amatan Tribun Medan di Pasar Tradisional Sei Sikambing, tidak lagi terlihat pedagang yang menjual beras SPHP.

Zul pedagang di Pasar Tradisional Sei Sikambing menyampaikan, harga beras termahal saat ini dipatok harga Rp 16.000 sedangkan termurah Rp 13.500.

Sebelumnya dengan beras SPHP masyarakat masih bisa memperoleh beras dengan harga Rp 12.500 per kilogram.

“Pasokan sendiri sekarang harus ambil ke agen langsung, kita yang mencari agen termurah. Biaya pengambilan beras tentu meningkat, ya yang menanggungnya jadi masyarakat, harga mahal,” ujar Zul kepada Tribun Medan, Selasa (18/2/2025).

Sedangkan untuk pedagang sendiri disebutnya tidak terlalu menjadi permasalahan besar dengan tidak adanya pasokan beras SPHP lagi di pasaran.

“Tapi untuk kenaikan harga kan masyarakat yang merasakan, terkena pengaruhnya,” jelasnya.

Pedagang lainnya di Pasar Sei Sikambing, Ika mengatakan tokonya juga sudah tidak menjual lagi beras SPHP sejak awal Februari 2025.

Saat ini harga beras termurah yang dijualnya yaitu Rp 13.500 dan beras medium Rp 14.000 per kilogram.

Disebutnya, memang tidak ada dampak signifikan terkait diberhentikannya pasokan SPHP di pasaran terhadap pedagang sepertinya.

Akan tetapi harga tidak bisa dijual dibawah Rp 13.000 lagi karena biaya operasional dan harga pengambilan juga cukup tinggi.

Rita, warga Medan sebagai pelanggan beras SPHP mengatakan, dirinya cukup terbantu selama ini dengan keberadaan beras tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved