Berita Viral
DUDUK Perkara Honorer PUPR Muratara Tikam Rekan Kerja, Burhanudin tak Terima Soal Pembagian Uang
Baitul pun menceritakan, sebelum kejadian berdasarkan keterangan para saksi Rabu (25/6/2025) keduanya antara korban dan pelaku ribut adu mulut.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah duduk perkara honorer PUPR Muratara tikam rekan kerja.
Pelaku bernama Burhanudin itu tak terima soal pembagian uang.
Berawal cekcok, Burhanudin menusuk korban hingga tewas.
Baca juga: Sumut Open 2025 Jian Zi Championship Resmi Digelar Mulai 27 hingga 28 Juni
Setelah aksinya itu, Burhanudin memilih menyerahkan diri ke polisi tak lama setelah kejadian.
Korban yang bernama Auton Wazir tewas usai ditikam dari belakang oleh tersangka.
Peristiwa penusukan itu terjadi di depan kantor Dinas PUPR Kabupaten Muratara, Kamis (26/6/25) sekira pukul 10.30 Wib.
Baca juga: PENYEBAB Rodi tak Tahu Istrinya Janda 3 Kali, Kirim Uang Sejak Pacaran, Sudah Cek di Data Desa
Kapolres Muratara AKBP Rendi Surya Aditama melalui Kasat Intelkam, Iptu Baitul Ulum menyampaikan penyebab perselisihan itu disebabkan karena pembangian uang hasil jaga yang tak rata.
"Kurang lebih seperti itu (pembagian uang hasil jaga yang tak rata)," kata Baitul pada Tribunsumsel.com, Jumat (27/6/2025).
Baitul menyampaikan keributan keduanya dari masalah uang jaga Griya Iluk dalam rangka perayaan Ulang tahun Kabupaten Muratara yang ke 12 beberapa waktu lalu.
Baitul pun menceritakan, sebelum kejadian berdasarkan keterangan para saksi Rabu (25/6/2025) keduanya antara korban dan pelaku ribut adu mulut.
"Tapi dapat diredam, saat itu korban disarankan oleh rekannya sesama di Dinas PUPR agar ke rumah pelaku untuk diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Namun, rupanya korban itu tidak kerumah pelaku. Puncaknya kemarin Kamis (26/6/2020/5) pagi sekira pukul 10.30 Wib korban dan pelaku bertemu di kantor Dinas PUPR.
Baca juga: Tingkatkan Keselamatan Kerja, PLN Hadir melalui Edukasi Bahaya Listrik Saat Panen Sawit
Saat bertemu keduanya nyaris berkelahi dan adu mulut. Mendengar keributan Soleh yang merupakan Bendahara keuangan Dinas PUPR Kabupaten Muratara memanggil pelaku dan korban keruangan dengan tujuan untuk didamaikan.
Namun, setelah dipanggil oleh Soleh pelaku dan korban keluar ruangan, pada saat korban berjalan keluar ruangan yang berjalan lebih dulu langsung ditusuk oleh pelaku dari belakang
"Korban ditusuk sebanyak satu kali di bagian punggung belakang dengan menggunakan sebilah pisau milik pelaku, kemudian pelaku mencabut pisaunya," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DUDUK-Perkara-Honorer-PUPR-Muratara-Tikam-Rekan-Kerja-Burhanudin-tak-Terima-Soal-Pembagian-Uang.jpg)