Suami Bunuh Istri di Medan

Tragedi Berdarah di Medan Area, Malam Sunyi Berakhir Jeritan, Yap Siu Lian Tewas Ditikami Suami

Jeritan pilu seorang pria memecah keheningan permukiman padat penduduk, mengungkap tragedi berdarah yang merenggut nyawa

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
SUAMI BUNUH ISTRI: Polsek Medan Area mengungkap dugaan sementara motif seorang suami bernama Alang (58) membunuh istrinya bernama Yap Siu Lian (55) di Gang Lurah, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area. 

Polisi belum bisa memintai keterangan dari pelaku karena kondisinya yang belum memungkinkan.

Pihak keluarga korban juga telah membuat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Alin.

Enam Tahun Tanpa Riak sebelum Tragedi Mengerikan

Rosmawati, Kepala Lingkungan 9, mengungkapkan tentang kehidupan pasangan tragis ini.

Ia mengungkapkan bahwa Alang dan Yap Siu Lian adalah wajah relatif baru di Gang Lurah.

Keduanya baru menetap di sana sekitar enam tahun terakhir, menempati sebuah rumah di lorong sempit tersebut, setelah sebelumnya diketahui tinggal di wilayah Medan Denai.

Menariknya, Rosmawati menambahkan bahwa mereka tidak hanya tinggal berdua.

Adik kandung korban, Yap Siu Lian, juga berbagi atap, menempati lantai dua rumah tersebut.

Meskipun berada di tengah permukiman padat dan terhimpit gang sempit, Rosmawati dengan tegas menyatakan: selama enam tahun itu, tak pernah sekalipun terdengar keributan atau pertengkaran dari pasangan Alang dan Yap Siu Lian.

Sebuah fakta yang kini terasa bagai ironi pahit di tengah kengerian yang terungkap.

"Mereka tinggal di sini pendatang selama 6 tahun. Kalau alamat aslinya di Kecamatan Medan Denai. Kalau ribut, sepertinya gak pernah ribut," kata Rosmawati pada Kamis (12/6/2025).

Lebih lanjut, Rosmawati mengonfirmasi bahwa Alin, panggilan akrab Yap Siu Lian, memiliki empat orang anak.

Namun, keempat anaknya sudah dewasa dan telah berumah tangga, sehingga mereka tinggal secara terpisah.

Sementara itu, sosok Yap Siu Lian dikenal luas karena dedikasinya.

Ia aktif bekerja di sebuah panti sosial keagamaan Buddha, seringkali menjadi tangan kanan donatur untuk membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kontras dengan peran penting istrinya, sang suami, Alang, ternyata tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran, dan selama ini hidup sepenuhnya dari penghasilan istrinya.

(cr25/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved