Israel vs Iran

Dihujani Rudal Balistik Iran, Israel Balas Gempur Pertahanan Udara di Teheran, Sudah 78 Tewas 

Israel kembali melancarkan serangan ke Teheren. Serangan ini merupakan balasan dari aksi Iran yang meluncurkan seratusan rudal balistik ke Tel Aviv

|
Editor: Juang Naibaho
Telegram resmi Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran
Foto selebaran yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran, Sepah News, pada tanggal 13 Juni 2025 menunjukkan asap mengepul dari lokasi yang menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat dini hari. Israel kembali melancarkan serangan ke Teheren, pada Sabtu (14/6/2025).  

“Mereka telah membunuh begitu banyak profesor dan peneliti universitas, dan sekarang mereka ingin berunding?” sindir Moadi, menyinggung agenda negosiasi nuklir Iran-Amerika Serikat yang dijadwalkan akhir pekan ini. 

Iran sejak lama menuding Israel sebagai dalang serangkaian pembunuhan ilmuwan dan sabotase fasilitas nuklir. 

Meski banyak warga melakukan aksi protes, sebagian besar wilayah Teheran terlihat sepi.

Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU, dan Bandara Internasional Imam Khomeini ditutup akibat alasan keamanan. 

Di kawasan elite Nobonyad, tim penyelamat masih menyisir puing-puing apartemen yang hancur. 

Keluarga korban berkumpul di lokasi, beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis.

“Mereka ingin merampas kemampuan nuklir kami, itu tidak bisa diterima,” kata Ahmad Razaghi (56) dengan nada tenang. 

Namun, di tengah kesedihan, muncul pula harapan. “Kalau Tuhan menghendaki, setidaknya sedikit kedamaian akan datang dari sini,” ucap Farnoush Rezaei (45), seorang perawat. 

Putra Mahkota Salahkan Khamenei

Sementara itu, Reza Pahlavi, putra mendiang Shah Iran, menyerukan kepada pasukan keamanan Iran untuk memisahkan diri dari pemerintahan Ayatollah Ali Khamenei.

Seruan itu ia sampaikan di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel, hingga menjadi perang Israel-Iran. 

Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (13/6/2025), Pahlavi menyalahkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, atas keterlibatan Iran dalam perang. 

Ia menggambarkan pemerintah Teheran sebagai lemah dan terpecah. 

"Iran bisa runtuh. Seperti yang telah saya katakan kepada rakyat saya, Iran adalah milik Anda dan milik Anda untuk direbut kembali. Saya bersama Anda. Tetaplah kuat dan kita akan menang," ujar Pahlavi dalam pernyataan tersebut. 

Ia juga mengimbau agar aparat keamanan membelot dari pemerintahan saat ini. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved