DAFTAR Lengkap Nama Perwira Tinggi Iran yang Tewas Buntut Serangan Udara Israel

Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

Salami menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/6/2025) bahwa Iran "sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan".

"Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel," katanya. 

"Kami teruji dalam perang dan berpengalaman,"pungkasnya sebelum tewas.

Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, juga tewas dalam serangan Israel tersebut.

Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiya—perusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan ini. 

Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). 

AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran. 

Abassi diketahui selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel di Teheran pada tahun 2010.

Sosok berikutnya yang tewas adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, Rektor Universitas Islam Azad di Teheran.

Mehdi Tehranchi disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

Amarah Pemimpin Tertinggi Iran