Berita Medan
Polisi Ambil Keterangan Tambahan Jurnalis yang Diintimidasi Panitera Pengganti PN Medan
Deddy kembali memberikan keterangan tambahan atas intimidasi yang dia laporkan ke Polrestabes Medan.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Polisi kembali meminta keterangan Deddy Irawan, jurnalis yang mendapatkan intimidasi oleh oknum panitera pengganti Pengadilan Medan Sumardi dan sejumlah preman saat meliput.
Deddy kembali memberikan keterangan tambahan atas intimidasi yang dia laporkan ke Polrestabes Medan.
Dia mendatangi Polrestabes Medan didampingi kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Rabu (11/6/2025).
"Jadi hari ini saya didampingi LBH Medan untuk memenuhi panggilan polisi untuk memberikan keterangan tambahan atas laporan saya beberapa waktu lalu," kata Deddy.
Deddy diperiksa sekitar satu jam oleh penyidik dengan 6 pertanyaan tambahan.
"Salah satunya soal pelaku yang melakukan intimidasi. Saya sampaikan tidak kenal dengan mereka. Diperiksa sekitar pukul 18.20 WIB sampai dengan pukul 19.20 WIB," tambahnya.
Polisi pun sebut Deddy akan melakukan pemeriksaan CCTV di Pengadilan Negeri Medan untuk mengungkapkan kasus intimidasi yang dialami Deddy.
"Harapan saya kasus yang sama alami bisa diusut tuntas semana aturan yang sepatutnya," ucap Deddy.
Deddy melaporkan sejumlah orang diduga preman yang mengawal persidangan terdakwa Desiska Br. Sihite alias Siska.
Insiden tersebut terjadi saat Deddy meliput sidang Desiska yang beragendakan tanggapan jaksa penuntut umum atas nota keberatan atau eksepsi terdakwa di Ruang Sidang Cakra 4 PN Medan pada Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB lalu.
Ketika sidang dibuka majelis hakim, Deddy pun mengambil dokumentasi persidangan dengan posisi berdiri. Setelah itu, Deddy duduk di kursi pengunjung sidang.
Beberapa saat kemudian, Deddy dipanggil oleh sekelompok pria tak dikenal diduga preman yang mengawal persidangan tersebut.
Hingga akhirnya, PP Sumardi memanggil Deddy untuk keluar dari ruang sidang dan Deddy pun keluar. Setelah berada di depan ruang sidang, Deddy langsung dikerumuni sejumlah preman itu.
Mereka mengintimidasi Deddy dengan berbagai pertanyaan termasuk izin pengambilan foto. Deddy lantas menunjukkan identitas kartu persnya.
Namun pelaku bersikeras dan memaksa untuk menghapus foto. Mereka merampas handphone milik Deddy dan akhirnya salah satu dari mereka menghapus foto persidangan tersebut.
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
| Dari Medan ke Mancanegara: Otten Coffee Bawa Cita Rasa Lokal Melalui LazMall |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/KORBAN-DATANGI-POLRESTABES-MEDAN-Deddy-tengah.jpg)