Sumut Terkini
Kronologi Eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi Dapat Kiriman Burung Mati Berlumuran Darah
Seorang aktivis lingkungan dan juga eks Direktur KSPPM Parapat, Delima Silalahi mendapatkan teror berupa bagkai burung
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Jandres Silalahi menambahkan, sebagai perusahaan terbuka yang profesional, perseroan menentang segala bentuk aksi-aksi teror atau ancaman sebagaimana yang disampaikan.
Dan, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian serta mencari pelakunya.
Ia menyampaikan, perseroan selaku terbuka dan mendorong adanya dialog untuk mencari solusi terkait semua persoalan yang ada. Dan, menentang cara-cara kekerasan atau ancaman.
"Kami mengutuk segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan tindakan teror dalam bentuk apa pun terhadap siapa pun, termasuk terhadap aktivis lingkungan dan masyarakat sipil. Kami menegaskan bahwa PT Toba Pulp Lestari Tbk tidak memiliki keterlibatan atau hubungan apapun dengan dugaan aksi teror sebagaimana dimuat dalam pemberitaan tersebut," katanya.
Jandres menuturkan, selama ini PT Toba Pulp Lestari Tbk telah menjalankan operasionalnya dengan prinsip transparansi, keterbukaan, dan dalam kerangka hukum yang berlaku.
Lebih lanjut ia bilang TPL selalu menjunjung tinggi hak-hak masyarakat sipil untuk menyampaikan pendapat.
Bahkan, perusahaan juga senantiasa membuka ruang dialog yang konstruktif dengan semua pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil, tokoh agama, akademisi, serta komunitas lokal, untuk menyelesaikan perbedaan pandangan secara damai.
"Kami percaya bahwa segala bentuk tudingan harus diselesaikan berdasarkan fakta dan proses hukum yang sah. Oleh karena itu, kami meminta aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi menyeluruh secara objektif dan profesional terhadap peristiwa yang dimaksud," ujarnya.
Ia menuturkan, manajemen perusahaan mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan penyebaran informasi yang belum terverifikasi dan menyesatkan, yang dapat memperkeruh suasana.
Dan menimbulkan keresahan publik, terutama terganggunya operasional perusahaan dan aktivitas perekonimian.
"Kami menghormati hak setiap pihak untuk menyampaikan pendapat namun berharap hal tersebut didasarkan pada data dan fakta yang akurat. Demikian pernyataan resmi ini kami sampaikan sebagai bentuk komitmen kami terhadap prinsip tanggung jawab sosial, supremasi hukum, dan kedamaian di masyarakat," katanya.
(cr3/tribun-medan.com)
Catatan: Berita ini diperbarui pada pukul 22:39 WIB, Senin (2/6/2025). Adapun pembaharuan dimaksud adalah klarifikasi dari PT TPL dengan judul TPL Mengutuk Tindakan Teror, Bantah Dikaitkan Aksi Teror pada Aktivis Delima Silalahi. Demikian, redaksi Tribun Medan. Terima kasih.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Eks-Direktur-KSPPM-Parapat-Delima-Silalahi-sedang-berada-di-kediamannya.jpg)