Berita Medan
LBH Medan Minta Autopsi Jenazah Remaja Tertembak Kapolres Pelabuhan Belawan Diusut Tuntas
Kasus ini pun diminta agar dipaparkan ke publik secara transparan, berdasarkan bukti dan saksi.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Lembaga Bantuan Hukum Medan (LBH) meminta Polisi mengusut tuntas kematian Muhammad Syuhada (15) yang diduga tewas tertembak peluru Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan.
Kasus ini pun diminta agar dipaparkan ke publik secara transparan, berdasarkan bukti dan saksi.
Direktur LBH Medan Irvan Syahputra mengungkap, khususnya Polda Sumut tidak hanya menyampaikan kesimpulan tanpa bukti.
"LBH menilai hal ini harus diungkap, dipaparkan secara transparan berdasarkan bukti-bukti yang ada baik cctv , maupun saksi yang ada. Kalau penyampaian tertembak disampaikan 1 pihak, khususnya Polres Pelabuhan Belawan maka ini sangat disayangkan,"kata Irvan Syahputra, Senin (5/5/2025).
Mengenai pembuktian, Polisi diminta memeriksa, dan menunjukkan rekaman cctv, melakukan autopsi jenazah, serta melakukan uji balistik peluru yang menembus tubuh korban.
Sebab, dengan begitu akan terungkap apakah tembakan disengaja jarak dekat, lalu diarahkan ke korban atau memang tidak sengaja tertembak.
"Ini harus dilakukan pengujian secara saintifik, bagaimana peluru ada di tubuh dan diuji balesktik apakah ditembak jarak jauh, diarahkan langsung atau bagaimana jarak tembak."
Lanjut Irvan, Polda Sumut juga diminta menyelidiki apakah AKBP Oloan Siahaan benar-benar terdesak hingga menembak.
Ia menyingung soal penggunaan kekuatan secara berlebihan, yang secara hukum tidak dibenarkan.
Harusnya, dalam menangani masalah di lapangan harus didahului dengan tembakan peringatan.
Jika pun terdesak, maka tembakan secara langsung dilakukan pada area dibawah perut atau untuk melumpuhkan.
"Ketika adanya pembubaran, harus ada tembakan peringatan, dan jika ada pelumpuhan, seyogyanya itu penembakan dibawah perut. Ini harus dicek, apakah kejadian dalam keadaan gelap atau ada orang yang melihat tembakan diarahkan langsung kesana."
LBH Medan menyatakan siap mendampingi keluarga almarhum Muhammad Syuhada, jika merasa keberatan atas kematiannya.
Mereka dianjurkan tidak menerima begitu saja kematian korban, apalagi hanya sekadar mendengar pengakuan tanpa bukti.
Kedepannya dikhawatirkan Polisi menembak mati seseorang hanya gara-gara ngaku merasa terancam, padahal tidak.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-duka-di-rumah-almarhum-Muhammad-Syuhada-15-remaja-tewas.jpg)