Gelar Aksi Makan Siang Bersama di Depan Kantor Gubernur Sumut untuk Peringati May Day

Sementara tuntutan secara nasional, Willy meminta pemerintah dan DPR RI segera mengesahkan UU Tenga kerja baru, yang mengakomodir hak-hak buruh yang sudah diatur sebelumnya dan tidak diatur dalam UU Cipta Kerja.

"Kemudian kami meminta agar stop PHK massal, pemerintah bentuk satgas PHK. Dimana PHK ini, bukan hanya di jawa di sumut pun banyak,"tuturnya.

Willy juga meminta, hapus sistem outsourcing. Sebab, pemerintah tidak mendapatkan keuntungan di sana.

"kemudian kami juga meminta dihapuskan sistem kerja perbudakan outsourcing dimana negara tidak ada untungnya. Justru yg untung adalah biro-biro jasa," jelasnua. 

Selain itu, Willy meminta agar ada Kedaulatan Pangan dan Reforma Agraria untuk para petani.  
"Kemudian kami meminta DPR RI segera mengesahkan UU pekerja rumah tangga dimana saat ini pekerja rumah tangga tidak ada upahnya dan tidak ada aturan aturanny," jelasnya 

Sementara, Willy juga menyampaikan tuntutan lokal untuk Gubernur Sumut Bobby Nasution.

"Untuk tuntutan lokal kami menunggu Bobby supaya aksi mayday tidak hanya sekadar ceremony. Tapi kami berharap dia merealisasikan wujudkan perumahan murah dan layak tapi tidak gratis kami siap bayar.

Sebab, ini menyambung dengan kebijakan Prabowo yang akan membagun 30 juta rumah untuk rakyat. Tapi pada prakteknya perumahan itu dibangun untuk masyarakat menengah ke atas. Buruh belum pernah dapat,"jelasnya. 

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan