TRIBUN WIKI

Link Download Logo Hardiknas 2025, Tema Beserta Sejarah Singkatnya dan Peran Ki Hajar Dewantara

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 mengusung tema 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua'. Inilah logo Hardiknas 2025

Editor: Array A Argus
Dok. Kemendikdasmen
LOGO HARDIKNAS- Kemendikdasmen telah merilis logo Hari Pendidikan Nasional 2025. Berikut ini adalah link downloadnya. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pada bulan Mei, terdapat sejumlah hari atau peringatan penting di Indonesia.

Satu diantaranya adalah Hari Pendidikan Nasional.

Karenanya, pada ulasan kali ini, akan disajikan link download logo Hardiknas 2025 beserta tema dan sejarah singkatnya.

Sebelum masuk pada logo Hardiknas 2025, kita akan ulas sedikit bagaimana sejarah singkatnya.

Baca juga: Sejarah Polisi Tidur, Manfaat Hingga Standar Tinggi di Jalan

Pemerintah Kabupaten Toba memperingati Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28 tahun ini bersamaan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, yang dilaksanakan di Lapangan Tangsi, SMP Negeri 4 Laguboti pada Kamis (2/5/2024).
Pemerintah Kabupaten Toba memperingati Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28 tahun ini bersamaan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, yang dilaksanakan di Lapangan Tangsi, SMP Negeri 4 Laguboti pada Kamis (2/5/2024). (Tribun Medan/HO)

Sejarah Hardiknas

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk mengenang dan menghormati jasa Ki Hajar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan nasional sekaligus pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.

Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Ia berasal dari keluarga kaya pada masa kolonial Belanda dan dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda yang hanya memperbolehkan anak-anak Belanda atau orang kaya mengenyam pendidikan.

Baca juga: Sejarah Taman Safari yang Didirikan Pelaku Sirkus, Kini Tersandung Dugaan Eksploitasi

Karena kritiknya terhadap kebijakan kolonial, Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai".

Setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922, sebuah lembaga pendidikan yang membuka akses pendidikan bagi anak pribumi dan kalangan luas

Setelah kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia dikenal dengan filosofi pendidikan "Tut Wuri Handayani" yang berarti "di belakang memberi dorongan," yang hingga kini menjadi semboyan dunia pendidikan Indonesia.

Baca juga: Sejarah Mangga Dua, Kawasan yang Disebut Amerika Serikat Sebagai Pusat Penjualan Barang Bajakan

Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959.

Untuk menghormati jasanya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya, 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Awalnya, peringatan pendidikan nasional dirayakan pada tanggal 28 Juli, hari ulang tahun pendiri Budi Utomo, namun kemudian diubah menjadi 2 Mei sesuai dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara dan berdirinya Badan Pendidikan Nasional pada 1948.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Mamitoko Milik Desiree Tarigan, Mantan Istri Hotma Sitompul

Makna dan Perayaan

Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum refleksi pentingnya pendidikan bagi pembangunan bangsa dan penguatan nasionalisme.

Meskipun bukan hari libur nasional, peringatan ini biasanya diisi dengan upacara bendera di sekolah, perguruan tinggi, dan instansi pemerintah, serta penyampaian pidato dan kegiatan edukatif lainnya.

Tema peringatan sering kali mengangkat isu-isu strategis dalam dunia pendidikan, seperti teknologi pendidikan dan penguatan budaya belajar, sesuai dengan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara.

Baca juga: Sejarah dan Cerita Jumat Agung, Hingga Wafatnya Yesus Kristus

Hardiknas 2025

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved