TRIBUN WIKI

Sejarah Mangga Dua, Kawasan yang Disebut Amerika Serikat Sebagai Pusat Penjualan Barang Bajakan

Mangga Dua adalah kawasan perbelanjaan yang ada di Pademangan, Jakarta Utara. Lokasi ini disebut sebagai surga barang bajakan oleh Amerika Serikat.

Editor: Array A Argus
Kompas.com
DISOROT AS- Pusat perbelanjaan Mangga Dua, Jakarta disorot Amerika Serikat lantaran dituding menjadi tempat perdagangan barang tiruan. AS meminta Indonesia untuk segera melakukan penertiban. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kawasan Mangga Dua, Jakarta mendadak jadi sorotan akhir-akhir ini.

Sebab, Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa pusat perdagangan ini sebagai lokasi perdagangan barang bajakan yang menghambat hubungan dagang antara Indonesia dan AS.

Dalam laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Mangga Dua disebut sebagai lokasi penjualan barang tiruan berupa tas, pakaian, mainan, hingga barang-barang kulit.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Mamitoko Milik Desiree Tarigan, Mantan Istri Hotma Sitompul

Suasana pusat perbelanjaan komputer Harco Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (18/9/2015).
Suasana pusat perbelanjaan komputer Harco Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (18/9/2015). (Deliusno/KOMPAS.com)

Baca juga: Sejarah dan Cerita Jumat Agung, Hingga Wafatnya Yesus Kristus

Dikutip dari Kompas.com, karena massifnya barang tiruan atau barang bajakan di Mangga Dua, Presiden AS Donald Trump sampai mendesak Indonesia untuk menindak tegas maraknya barang bajakan di lokasi perdagangan tersebut.

Hal ini diklaim sebagai bagian dari diplomasi terkait perdagangan kedua negara di tengah panasnya perang dagang.

Terlepas dari hal itu, lantas bagaimana sejarah Mangga Dua di Jakarta ini?

Sejarah Mangga Dua

Mangga Dua adalah kawasan perbelanjaan yang terletak di Pademangan, Jakarta Utara.

Pada abad ke-18, Mangga Dua mulai dihuni oleh kaum ningrat Jawa yang memiliki hubungan dengan pemerintah Hindia Belanda.

Kawasan ini juga menjadi tempat tinggal para imigran, dan berkembang sebagai permukiman yang penting di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa dan Glodok, yang merupakan pecinan terbesar di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Tupperware yang Kini Bangkrut dan Harus Pamit dari Indonesia

Selain sebagai permukiman, sejak abad ke-18 Mangga Dua juga dikenal sebagai pusat hiburan bagi kalangan berkantong tebal.

Nama "Mangga Dua" dipercaya berasal dari keberadaan sepasang pohon mangga yang sangat terkenal di kawasan tersebut pada masa lampau.

Kawasan ini awalnya tidak memiliki nama khusus, dan penamaan Mangga Dua muncul karena ciri khas pohon mangga tersebut yang menjadi penanda wilayah.

Baca juga: Mengenal Sejarah Masjid Agung Sidikalang, Dulu Bernama Masjid Raya

Pemandangan Tas branded KW yang dijual di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, saat datangi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Pemandangan Tas branded KW yang dijual di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, saat datangi Kompas.com, Rabu (29/3/2023). (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIA)

Pasar Pagi Mangga Dua

Mangga Dua terletak di antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Gunung Sahari, dengan akses mudah ke pusat kota Jakarta dan dekat dengan Stasiun KA Kota, sehingga menjadi lokasi strategis untuk kegiatan perdagangan dan bisnis

Salah satu tonggak penting dalam perkembangan Mangga Dua sebagai kawasan perbelanjaan adalah pembangunan Pasar Pagi Mangga Dua.

Pasar ini dibangun pada akhir 1980-an sebagai pengganti los Pasar Pagi yang direlokasi karena pembangunan jalan layang.

Baca juga: Sejarah dan Makna Idul Fitri Lengkap dengan Tradisinya

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved