Asal Usul Lebaran Betawi yang Bakal Digelar di Ibu Kota Jakarta

Acara Lebaran Betawi pertama kali diselenggarakan pada 18 Oktober 2008 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dan sejak itu menjadi agenda rutin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bamus Betawi.

Makna dan Tujuan

• Lebaran Betawi bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga ajang mempererat silaturahmi antarwarga Betawi dan masyarakat luas di Jakarta.
• Acara ini menjadi bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap keberadaan masyarakat Betawi sebagai penduduk asli ibu kota.
• Selain itu, Lebaran Betawi berfungsi sebagai wadah pelestarian seni, budaya, dan tradisi Betawi yang kaya dan unik.

Tradisi dan Kegiatan dalam Lebaran Betawi

Dalam perayaan Lebaran Betawi, terdapat berbagai tradisi dan kegiatan budaya yang khas, antara lain:

Pertunjukan Seni dan Budaya:

Menampilkan seni tari Betawi, orkes Betawi, gambang kromong, lenong (teater tradisional Betawi), silat Betawi, dan seni tanjudor.

Pawai Bedug dan Ondel-Ondel:

Pawai bedug dan ondel-ondel sebagai ikon budaya Betawi yang mengiringi perayaan, menambah kemeriahan suasana.

Bazaar Kuliner dan Produk Tradisional:

Terdapat bazaar yang menjual berbagai kuliner khas Betawi seperti kerak telor, soto Betawi, bir pletok, serta souvenir, lukisan, dan pernak-pernik budaya Betawi.

Hantaran Tradisional:

Tradisi memberikan hantaran sebagai simbol penghormatan dan tali persaudaraan yang masih dilestarikan hingga kini.

Pelaksanaan Puasa Syawal:

Masyarakat Betawi biasanya melanjutkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri sebagai bagian dari tradisi keagamaan yang melekat pada Lebaran Betawi.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan