Berita Viral

Viral Bidan Jadi Sopir Ambulans Bawa Pasien Ibu Hamil, Ini Kata Dinkes Dairi

Viral di media sosial seorang ibu bidan yang tampak menyetir mobil ambulans. Lokasi dalam video tersebut diduga berasal di Kabupaten Dairi.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
BIDAN VIRAL: Potongan video seorang bidan yang tampak mengendarai mobil ambulans yang diduga berada di Kabupaten Dairi untuk membawa pasien ibu hamil dari puskesmas ke rumah sakit terdekat. (TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA) 

"Sudah kita cek dan koordinasi katanya sudah lama tidak ada sopir ambulans di tempat mereka. Supir yang laam itu, katanya keluar karena tidak melengkapi berkas PPPK," ucapnya.

 Menurutnya, belum adanya sopir itu karena kemungkinan gaji supir ambulans, belum dianggarkan di kabupaten Dairi 

"Hari ini memang posisinya belum bisa menerima supir yang baru. Inilah mau Kita sarankan perubahan anggaran di Kabupaten agar bisa menampung (gaji sopir ambulans)," jelasnya.

Untuk itu, Faisal mendorong Dinkes, maupun Pemkab Dairi untuk segera mencari sopir ambulans. 

"Sebenarnya percepatan (cari sopir ambulans) sudat kita dorong baik itu ke Pemkab, Dinkes ataupun ke Puskesmas yang bersangkutan. Namun memang, setiap nakes di Puskesmas itu harus siap dan serba bisa tetutama dalam kondisi darurat," tuturnya.

Namun, pihak Pemkab Dairi belum bisa memenuhi (adanya sopir ambulans di setiap puskesmas) memang mungkin keterbatasan anggaran.  

"Sudah kita dorong karena hari ini memang keterbatasan anggaran. Tetapi itu tidak jadi penghalang, karena seluruh pihak nakes yang dikerjakan di Puskesmas sudah dianggap serba bisa dalam keadaan darurat," jelasnya.

Meski begitu, jika memang tidak bisa mencarikan sopir ambulans di puskesmas secara full, setidaknya kata Faisal pihaknya menyarankan agar puskesmas tetap mencari ambulans dengan sistem gaji harian.

"Artinya hari ini sopir puskesmas tidak ada. Kita dorong, kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah kalau dananya ada kita gaji sopir. Jika tidak bisa, kita pakai sopir ambulans yang di gaji harian. Namun, semua tergantung kondisi keuangan daerah. Karena biasanya beberapa pegawai puskesmas ini selain jadi tenaga kontrak juga merangkap jadi sopir ambulans," jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa puskesmas mengambil kebijakan sopir harian yang sifatnya urgent. 

"Artinya tergantung situasional, solusi ini, tetap kita dorong supaya sopir ambulans tetap bisa direkru. Jika tidak bisa, setidaknya di waktu-waktu tertentu saja. Karena emergency tidak setiap hari tapi nakes kita di puskesmas sudah siap dengan segala kondisi," jelasnya.

Menurtnya ada 619 puskesmas di Sumut, sehingga harus dimaklumi jika ada beberapa puskesmas yang tidak memiliki Supir ambulans.

Sementara tidak setiap hari di puskesmas ada emergency. Karena puskesmas kebanyakan dijadikan tempat pelayanan imunisasi dan lain-lain.

"Meski begitu ini akan kita dorong terus agar setiap kabupaten kota memberi anggaran untuk pembayaran gaji sopir ambulans.karena ada beberap supir yang memang tidak digaji, karena mereka memang merangkap nakes tenaga kontrak,"ucapnya.

Faisal juga mengapresiasi pihak bidan yang berani membawa ambulans dalam keadan darurat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved