Berita Medan

Wartawan Resah, Pengawal Pribadi Wali Kota Medan Arogan, Halangi Tugas Pers

Sejumlah wartawan (puluhan orang) yang bertugas di Pemko Medan juga merasakan hal yang sama.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DEDY
Pengawal Pribadi. Wartawan Pemko Medan resah Walpri (dilingkari merah) Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas arogan dan kerap halangi tugas pers. 

Baik mereka yang bertugas di balai kota maupun saat mendampingi agenda wali kota di lapangan.

"Kami bekerja sesuai perintah dan SOP Pemko Medan-lah, Bang. Ya kadang kena tegur, biasalah, mungkin perlu koordinasi antara Walpri dan Satpol PP yang bertugas supaya klop dan sesuai dengan arahan atasan," ujar salah satu personel Satpol PP yang minta namanya dirahasiakan.

Bahkan arogansi para walpri ini juga mendapat sambutan negatif masyarakat saat wali kota meninjau Pasar Simalingkar pada Kamis pagi, 10 April 2025. Amatan wartawan di lapangan, masyarakat sampai menyebut bahwa pengamanan oleh walpri sangat berlebihan.

"Macam betul kali kutengok pengawalan mereka, mau dekat dan menyalami Pak Wali pun tak bisa jadinya. Melebih-lebihi Paspampres kutengok gayanya," ucap wanita paruh baya di Pajak Simalingkar. 

Informasi beredar, Walpri ketika terjadi cekcok dengan wartawan beralasan melakukan itu karena adanya arahan dari Plt Kabag Prokopim yang juga Sekretaris Kominfo Medan, Agha Novrian. Informasi beredar Agha sempat memanggil para Walpri dan briefing bersama, diduga bahas cara pengawalan. 

Padahal seyogyanya tupoksi utama adalah Sekretaris Kominfo Medan, yang harusnya sudah paham aturan dan pola kerja pers dan hubungan masyarakat yang humanis dan netral. Bukan lebih fokus mengurusi pengawalan pribadi Wali Kota Medan.

Dikonfirmasi, Agha Novrian mengaku untuk SOP Walpri bukan wewenangnya. Dia mengaku SOP Walpri sudah ada dari satuan. 

"Kami dari Prokopim gak bisa intervensi metode pengawalan mereka. Karena mereka kan diutus dari satuan. Kami cuma mengurus protokol dan kehumasan saja. Kalau boleh tahu wa kan lokasi dimana, biar kami koordiansi biar gak terulang lagi," katanya. 

"Nanti kami coba koordinasi ke Walpri. Ia ia (kasar narik baju). Betul. Metode mereka dari satuan, kami bukan satuan, kami nanti diskusi sampaikan ke mereka," pungkasnya.

(Dyk/Tribun-Medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved