Berita Medan

Dosen Bunuh Suami, Saksi Dengar Suara Minta Tolong Sejam Sebelum Korban Tewas

Kemudian Nike Situngkir wanita yang sempat bekerja dengan pelaku sebagai staf. 

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Tiromsi Sitanggang (57), dosen sekaligus notaris yang melakukan pembunuhan terhadap suaminya Rusman Maralen Situngkir (61) kembali digelar di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (9/4/2025).  Sidang menghadirkan empat orang saksi. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Tiromsi Sitanggang (57), dosen sekaligus notaris yang melakukan pembunuhan terhadap suaminya Rusman Maralen Situngkir (61) kembali digelar di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (9/4/2025). 

Sidang digelar dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Ada pun sidang menghadirkan empat orang saksi yakni Carles Robinson Ritongah selaku pihak rumah sakit yang pertama kali menerima korban di ruang ICU. 

Kemudian Surya Bakti Tetangga alias Ucok dan Andre, tukang bangunan yang bekerja di samping rumah korban, di Kecamatan Helvetia, Kota Medan.

Kemudian Nike Situngkir wanita yang sempat bekerja dengan pelaku sebagai staf. 

Dalam keterangannya di depan majelis hakim, Andre dan Ucok sempat mendengar  korban meminta tolong sejam sebelum  ditemukan terkapar di depan rumahnya bersama pelaku. 

Ada pun insiden pembunuhan yang dilakukan Tiromsi terjadi pada Jumat 22 Maret 2024.

Ucok mengatakan, pagi sekitar pukul 8.30 WIB dia sedang bekerja melangsir pasir dari samping rumah korban. 

Saat itu, beberapa kali Ucok mendengar suara seperti orang meminta tolong. 

"Waktu melangsir pasir ada suara minta tolong. Tapi saya tidak peduli awalnya," kata Ucok kepada hakim. 

"Baru saya pas ambil pasir lagi denger lagi suara orang minta tolong. Kemudian saya perhatikan lagi itu suaranya. Kerja lagi dengar suara minta tolong," lanjut Ucok. 

Suara itu dia dengar samar samar, karena penasaran, Ucok lalu mendekat ke arah jendela rumah korban. 

"Ternyata suaranya ada di dalam jendela nako, rupanya suara tulang (korban). Minta tolong, kemudian dia ngomong bahasa batak saya tak paham, tak denger. Itu tak jelas kali suara tulang. Itu sekitar jam 10 pagi, saya denger minta tolong," kata Ucok. 

Namun Ucok tak berfikir lain, pikirnya, Rusman dalam kondisi sakit. Karena itu dia tetap melanjutkan kerjanya. 

Baru satu jam kemudian, dia bersama Andre mendengar suara orang minta tolong. Dia lalu menyuruh Andre untuk melihat ke depan. 

"Jam 11 ada yang minta tolong dari arah yang, pas diliat saya liat ke jalan uda ramai orang di depan rumah ibu ini. Pak Rusman masuk rumah sakit," lanjut Ucok. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved