Breaking News

Medan Terkini

Kaki Diduga Diamputasi Tanpa Izin, Korban Dugaan Malapraktik RS Mitra Sejati Nangis di Polda Sumut

Duduk di kursi roda, Julita Surbakti (43) nampak keluar dari mobil didorong seorang perempuan menuju gerbang Polda Sumut.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
KORBAN MALAPRAKTIK: Momen Julita Surbakti (43) korban dugaan malapraktik RS Mitra Sejati duduk di kursi roda menangis mencari keadilan di depan gerbang Polda Sumut, Senin (24/3/2025). Ia mengalami sakit di jari telunjuk kanan, namun seluruh kakinya yang diamputasi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Duduk di kursi roda, Julita Surbakti (43) nampak keluar dari mobil didorong seorang perempuan menuju gerbang Polda Sumut.

Mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna hijau, kaki Julita yang sudah diamputasi tampak dibungkus perban berwarna putih.

Ia datang ke Polda Sumut bergabung dengan puluhan orang lainnya untuk berdemonstrasi.

Begitu bergabung, Julita Surbakti nampak menangis sedih memandangi kakinya yang sudah dipotong.

Di bawah terik matahari, depan gerbang Polda Sumut ia berulang kali menyeka air matanya menggunakan tisu.

Dari belakang, sang suami berusaha menguatkan istrinya.

Julita Surbakti adalah seorang perempuan yang diduga menjadi korban dugaan malpraktek RS Mitra Sejati.

Kaki sebelah kanannya diduga dipotong dokter di rumah sakit swasta tersebut tanpa izin keluarga yang mengakibatkan ia tak bisa bekerja. 

Padahal, yang sakit ialah jari telunjuk sebelah kanannya.

Ia sudah melapor ke Polda Sumut pada 3 Maret 2025 lalu, namun laporannya hingga kini belum jelas kelanjutannya.

Saat diberi kesempatan berbicara, sambil menangis Julita mengungkapkan sejak kehilangan kaki, tak bisa lagi membantu sang suami mencari nafkah.

Sebab, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai buruh di perkebunan milik warga.

"Saya tak bisa lagi membantu suami saya cari nafkah karena kaki saya dipotong. Saya minta keadilan, saya orang susah. Kalau gak punya kaki bagaimana mencari nafkah,"kata Julita, Senin (24/3/2025).

Julita menyebut dirinya orang tak punya. Ia datang ke Polda Sumut bergabung dengan demonstran lainnya untuk menuntut keadilan atas peristiwa yang dialami dan laporannya ke Polda Sumut.

Ia pun merasa dibodoh-bodohi pihak rumah sakit karena perjanjian perdamaian sebelumnya diduga cacat hukum.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved