Berita Medan
Alex Sinulingga Mengelak Ditanya Masalah Lapangan Merdeka, Tuding Pekerja Hilangkan Alat
Alex Sinulingga kemudian mengalihkan fokus dengan berbicara basa basi ke wartawan lainnya.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
"Gak tau kita. Sejauh ini tidak ada informasi. Karena kan kita tidak mengurusi. Gaji karyawan perusahaan, pak. Masalah gaji itu internal perusahaan," katanya.
Termasuk soal perusahaan diduga bodong yang mengerjakan bagian eskalator, lift, dan AC, disebutnya tidak memakai skema tender melainkan subkontraktor.
Adapun diketahui dari mantan pekerja, bahwa perusahaan itu bernama PT Xiolift, dimana Vincent Desranta sebagai pemiliknya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah pekerja dan mantan pekerja melaporkan dugaan pelanggaran hak pekerja kepada Tribun-Medan.com agar nasib mereka disampaikan ke publik.
Satu mantan pekerja proyek, khususnya di bagian pemasangan lift dan eskalator, mengungkapkan kepada bahwa hingga kini ia dan dua rekannya belum menerima upah.
"Tolong kami bang, pekerja lapangan merdeka banyak yang tidak digaji. Kami belum menerima gaji. Selain saya, ada dua orang lagi yang bekerja di proyek ini yang juga belum dibayar sampai hari ini," ujar sumber minta identitas disembunyikan.
Dugaan pelanggaran hak pekerja ternyata tidak cuma satu dua orang saja yang menjadi korban. Bahkan ada pekerja terpaksa mencari pekerjaan lain di luar Kota Medan.
"Kami sudah curiga. Gaji kami belum dibayar. Ketika saya menagih gaji Januari kepada VD (pemborong proyek), dia bilang akan dibayar Februari. Nyatanya, hingga proyek diresmikan, hak kami masih belum diberikan," bebernya.
Tak hanya pekerja lift dan eskalator, tim pemasangan air conditioner (AC) juga mengalami hal serupa. Uang makan yang seharusnya mereka terima pun tak kunjung dibayarkan pemborong.
Bahkan, helper serta pihak yang menyuplai material proyek juga belum mendapatkan pembayaran dari VD, pemilik perusahaan yang mengerjakan proyek. Nama tersebut, sudah banyak beredar kerap bermasalah dengan pekerja dan penyelesaian proyek.
"Saya mulai bekerja sejak November 2024, tetapi setelah gaji Januari tidak dibayarkan, saya merasa tidak ada kejelasan lagi. Ketika saya menuntut hak saya, justru saya diblokir. Apa gunanya bekerja kalau hasilnya nihil," katanya dengan nada kecewa.
Perusahaan Bermasalah
Dari informasi yang dihimpun, Vincent Desranta disebut memiliki beberapa perusahaan yang bermasalah. Tak hanya di Medan, perusahaan-perusahaan ini juga mengerjakan proyek di Batam dan Jakarta.
"Dia punya enam perusahaan, dan sebagian besar sudah di-blacklist oleh Bea Cukai. Tapi anehnya, dia masih bisa melakukan ekspor barang dengan memalsukan data. Bahkan, PT miliknya yang memenangkan tender proyek revitalisasi LMM juga terlibat dalam pembangunan Stadion Kebun Bunga," ungkap sumber.
Lebih lanjut, sumber tersebut menyebut PT Xiolift sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek lift, AC, dan eskalator di LMM. Namun, proyek ini pun dinilai tidak jelas dan berantakan.
"Setiap bulan dia ganti karyawan dan selalu membuka lowongan kerja. Dia juga mengklaim dekat dengan mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution, sehingga mendapatkan banyak proyek. Tapi semua proyeknya bermasalah," imbuhnya.
Dugaan Intimidasi dan Kekerasan
| UMKM Penting Diberi Ruang Berjejaring, Wali Kota Dorong Ekosistem Kuliner Makin Kuat |
|
|---|
| Sutrisno Minta Kejari Medan Usut Korupsi di Pemko Medan Usai Tangkap Dua Kadis |
|
|---|
| Dituding Pelakor, Dokter di Medan Adukan Pencemaran Nama Baik ke Polisi |
|
|---|
| Polemik Soal PBG di Medan, Kinerja John Ester Lase di Perkim jadi Sorotan |
|
|---|
| 170 Orang Dikukuhkan Menjadi Kader GAMKI Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/LAPANGAN-MERDEKA-Kadis-Perkimcitaru-Alex-Sinulingga.jpg)