Berita Viral

KEMARAHAN Warga Kasus Pertamax Oplosan, LBH Jakarta Terima 502 Pengaduan

Sejak terbongkarnya kasus dugaan korupsi Pertamina, LBH Jakarta telah menerima 502 pengaduan dari warga yang mengaku menjadi korban Pertamax oplosan.

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.COM/Shela Octavia
TERSANGKA PERTAMAX OPLOSAN - Tersangka Maya Kusmaya saat digiring ke mobil tahanan usai diperiksa di Gedung Kartika Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Maya Kusmaya merupakan sosok pertama yang perintahkan pengoplosan BBM Pertamax dengan Pertalite yang kemudian dijual ke masyarakat. 

Ahok Bongkar Tabiat Tersangka

Sementara itu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok membongkar kelakuan para tersangka korupsi Pertamina yang rugikan negara mencapai Rp 968 triliun. 

Sebanyak 3 pejabat Pertamina Patra Niaga yang menjadi tersangka kasus pertamax oplosan itu ternyata pernah menjadi bawahan Ahok. 

Ketika itu Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, 25 November 2019 – 2 Februari 2024.

Ketiga tersangka itu adalah Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya.

Lalu ada Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan serta Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi.

Ahok mengaku heran mengapa orang-orang seperti Riva, Maya dan Yoki masih bertahan menjadi petinggi di PT Pertamina Patra Niaga.

Ahok awalnya mengatakan, Riva, Maya, dan Yoki merupakan sosok yang setiap rapat dimarahi olehnya saat masih menjabat sebagai Komut PT Pertamina.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut mereka adalah orang yang ngeyel ketika diberitahu olehnya.

Bahkan, kata Ahok, ketika Riva, Maya, dan Yoki diminta untuk membenarkan suatu hal yang salah, mereka tidak pernah melakukannya.

"Mereka ini ya dimarahi cuma diam, tapi ngeyel nggak dikerjain. Minggu depan datang, sama lagi," katanya, dikutip dari YouTube Liputan6, Sabtu (1/3/2025).

Ahok juga mengungkapkan Riva, Maya, dan Yoki menjadi sosok yang mengakibatkan transaksi pembayaran di SPBU masih menggunakan cara cash atau uang tunai.

Padahal, sejak empat tahun lalu, dia sudah meminta kepada mereka agar pembayaran di SPBU dengan cara menggunakan aplikasi MyPertamina.

"Sampai hari ini, SPBU (bayar) masih pakai tunai. Gua sudah minta (pembayaran via aplikasi MyPertamina) dari empat tahun lalu," jelasnya.

Ahok mengatakan Riva cs seakan tidak takut dan selalu mengulang kesalahan lantaran dirinya tidak memiliki wewenang memecat sebagai komisaris utama.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved