Medan Terkini

Mahasiswa Polmed Luncurkan Bank Sampah Berbasis Digital, Solusi Pengelolaan Limbah di Marelan

Mahasiswa Politeknik Negeri Medan (Polmed) meluncurkan program GreenCircle yaitu bank sampah berbasis platform digital.

DOKUMENTASI GREENCIRCLE
BANK SAMPAH - Mahasiswa Politeknik Negeri Medan (Polmed) meluncurkan program GreenCircle. Green circle yaitu bank sampah berbasis platform digital sebagai solusi cerdas pengelolaan limbah, guna mendukung SDGs 11 yakni oemukiman inklusif dan berkelanjutan di Kelurahan Terjun Marelan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mahasiswa Politeknik Negeri Medan (Polmed) meluncurkan program GreenCircle yaitu bank sampah berbasis platform digital sebagai solusi cerdas pengelolaan limbah, guna mendukung SDGs 11 yakni pemukiman inklusif dan berkelanjutan di Kelurahan Terjun Marelan.

Di tengah kemajuan zaman dan peningkatan populasi, masalah sampah telah menjadi salah satu tantangan paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. 

Setiap tahun, miliaran ton limbah padat dihasilkan, menciptakan dampak signifikan terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian. 

Menurut laporan World Bank, diperkirakan 2,01 miliar ton limbah padat dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia. 

Berat total sampah ini setara dengan berat lebih dari 8.000 menara Eiffel. 

Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 3,40 miliar ton pada tahun 2050 jika pola konsumsi saat ini terus berlanjut.

Tim Stadich yang diketuai oleh Aga Riyanda menyampaikan, sampah yang tidak terkelola dengan baik berdampak langsung pada lingkungan. Dari pencemaran tanah dan air hingga emisi gas rumah kaca dari tempat pembuangan akhir, limbah berkontribusi pada perubahan iklim dan kerusakan ekosistem.

“Limbah yang menumpuk bukan hanya menjadi mata rantai masalah lingkungan, tetapi juga berpotensi menyebabkan risiko kesehatan yang serius,” ujarnya.

Tempat pembuangan sampah dapat menjadi sarang penyakit, meningkatkan risiko penyakit menular bagi masyarakat sekitar, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan orang lanjut usia. 

Dalam menyikapi hal tersebut, Tim Stadich yang diketuai oleh Aga Riyanda yang beranggotakan Hilda Aulya Zahra dan Ade Isnaini Lubis menggagas program GreenCircle.  

Dengan bimbingan dosen pembimbing yaitu Ir. Daniel Halomoan Saragi Napitu, S.T., M.Kom dan dimentori langsung oleh expert di bidang lingkungan dari SRE Indonesia (Komunitas yang bergerak di bidang renewable energy) yaitu Khairul Rizki dan Muhammad Abdul Hadi.

GreenCircle adalah program yang menggagas Bank Sampah Digital untuk Optimalisasi Pengelolaan Limbah Organik dan Anorganik dengan Sistem Poin dan Reward yang diimplementasikan di Kelurahan Terjun sebagai solusi inovatif yang menggabungkan teknologi digital dan pendekatan berbasis data guna menyelesaikan tantangan pengelolaan sampah di Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Kota Medan. 

“Greencircle diinisiasi oleh program tahunan PT. Telkom Indonesia yaitu Social Project Innovillage 2024. GreenCircle akan membantu mentransformasi sistem pengelolaan sampah yang selama ini konvensional menjadi lebih efisien, terstruktur, dan berdampak positif bagi masyarakat dan UMKM setempat yang terinstagrasi dengan Sistem berupa platform digital,” jelasnya.

Program ini dirancang untuk memberikan dampak positif melalui berbagai kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat secara langsung, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Aga Riyanda menjelaskan adapun gambaran pengimpementasian Sosial Project yang dilakukan berupa penyuluhan masyarakat melalui seminar dan workshop untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah, cara memilah, dan manfaat bank sampah serta platform Digital.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved