Medan Terkini
Pasar Jahe Diresmikan, Ini Kata Bobby Nasution soal Retribusi yang Harus Dibayar Pedagang
Wali Kota Medan Bobby Nasution meresmikan revitalisasi Pasar Jahe Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (17/2/2025).
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution meresmikan revitalisasi Pasar Jahe Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (17/2/2025).
Namun dalam peresmian itu, jawaban Bobby dan pedagang berbeda saat ditanya tentang retribusi untuk penggunaan kios tersebut.
Menurut seorang pedagang Nande Silvi Ginting mengatakan, ada pembayaran untuk kios yang baru ia tempati tersebut.
Kata Nande, pihaknya harus menyetor uang ke PUD Pasar Jahe sebesar Rp 4.000 per hari. Uang tersebut sebagai uang kebersihan.
Selain itu, pihaknya mengaku membayar uang kios sebesar Rp 30-35 Juta. Namun ia tak merinci itu untuk sistem sewa atau membeli kios tersebut.
Selain itu, pihaknya harus membayar uang sebesar Rp 250-300 ribu per tahun sebagai uang pajak retribusi.
"Ada pembayaran. Kalau per hari itu katanya uang kebersihan bayarnya Rp 4.000 per hari. Kalau dapatin kios ini bayar Rp 30-35 juta. Terus per tahun adalah kami bayar pajak Rp 250-300 ribu," jelasnya saat ditemui Tribun Medan di sela-sela peresmian pasar Jahe tersebut.
Dijelaskannya, sebenarnya dari dulu pihaknya sudah menempati kios ini sejak tahun 1997. Namun, karena ada revitalisasi, pihaknya dipindahkan sementara ke belakang. Setelah selesai direvitalisasi, maka mereka kembal ke kios tersebut.
"Jadi pemilik kios ini tidak ada yang berubah. Siapa dulu yang kiosnya di sini. Itu lagi yang menempati,"jelasnya.
Nande pun menjelaskan tentang sistem pembayaran setelah revitalisasi Pasar Jahe ini.
"Jadi pembayaran kios ini ada yang cash ada yang kredit. Tapi kalau pembayaran per tahun atau per bulan sebenarnya tidak ada. Karena kalau kita punya kios ini sebenarnya hanya bayar pajak perpanjangan kios. Tapi karena kita sudah punya lapak ini, maka kita hanya bayar lanjutan saja Rp 35 juta itu," jelasnya.
Menurutnya, ia bersama pedagang lain tidak merasa keberatan dengan iuran Rp 4.000 per hari. Asalkan banyak pembeli yang datang.
"Sebenarnya tidak masalah iuran itu, asal banyak pendatang dan pembeli. Sehingga pembayarannya lancar. Lagian itu dilakukan supaya lingkungannya tetap di jaga. Jangan nanti kebersihan enggak di jaga orang pun malas berkunjung," jelasnya.
Lagian, revitalisasi ini kata Nande permintaan ia bersama para pedagang lainnya. Serta menggunakan anggaran dari mereka pribadi masing-masing.
"Iya untuk anggaran itu dari kami masing-masing. Karena kami mau direvitalisasi, soalnya ini sebelumnya sering banjir. Mudah-mudahan dengan ada revitalisasi kami tidak di banjir lagi karena dipertahankan pun akan tetap banjir," ucapnya.
| 3 Terdakwa Korupsi Dana BOS SMA 16 Medan Mulai Diadil |
|
|---|
| Polisi Akhirnya Ungkap Identitas Mayat Pria Membusuk di Helvetia, Keluarga Tanda Tato Donald Bebek |
|
|---|
| Identitas Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong Medan Helvetia Terungkap, Keluarga Kenal Tato di Kaki |
|
|---|
| RUPS-LB Bank Sumut Kukuhkan Jajaran Direksi Baru, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tinjauan-Kios-Wali-Kota-Medan-Bobby-Nasution-tinjau-kios-pasar-Jahe.jpg)