Siantar Terkini
Bulog Siantar Tunda Penyaluran Beras Bansos, Ikuti Arahan Pemerintah Untuk Stabilitas Harga
Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar, Matius Sitepu menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti instruksi pimpinan pusat.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar, Matius Sitepu menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti instruksi pimpinan pusat terkait penundaan penyaluran bantuan pangan beras, atau bansos beras sesuai instruksi pemerintah.
Penundan ini berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.
"Ya itu kan sudah menjadi instruksi pemerintah. Jadi kami sebagai operator mengikuti arahan Badan Pangan Nasional (Bapanas) aja, kapan disetop dan kapan dibuka," kata Matius.
Matius menyampaikan bahwa berdasarkan arahan pemerintah pusat, bahwa penundaan penyaluran bansos beras adalah upaya untuk menjaga stabilitas harga beras mendekati musim panen. Sebagai gantinya pemerintah lewat Bulog membeli/menyerap Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga yang dianggap cukup meningkatkan kesejahteraan petani.
Matius menyampaikan bahwa dengan adanya Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI No. 2 Tahun 2015 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Redaksi Harga Gabah dan Beras, Bulog akan menyerap beras dari petani di daerah termasuk Kota Siantar dengan harga senilai Rp 6.500 untuk Gabah Kering Panen.
Kemudian Bulog menetapkan harga Rp 6.700 untuk Gabah Kering Panen di Penggilingan; Rp 8.000 untuk Gabah Kering Giling di Penggilingan; dan terakhir, Rp 8.200 Gabah Kering Giling di Gudang Bulog.
"Jadi dana untuk bansos itu dialihkan semua penyerapan beras dalam negeri. Itu isu utamanya. Untuk mendorong swasembada pangan, jadi anggarannya untuk pengadaan beras (gabah)," kata Matius.
Adapun target serapan beras dari petani di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun saat ini sebanyak 1500 ton. Namun realisasi saat ini, Bulog masih menyerap sebesar 300 ton.
"GKP kita targetkan itu 1500 ton. Kondisi realisasi sekarang masih 300 ton. Belum semuanya terserap karena masih menunggu panen lanjutan yang kemungkinan terjadi pada Maret - April 2025," kata Matius.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| TKD Dipotong Rp 190 Miliar, Wali Kota Wesly Silalahi Hadiri Undangan Gubernur Sumut Bobby Nasution |
|
|---|
| Dirut Perumda Tirta Uli Sebut Butuh Modal Rp 40 Miliar Lagi untuk Perbaiki Sambungan Air |
|
|---|
| Pemko Siantar Siapkan Lahan 99 Hektare Eks HGU PTPN untuk Kawasan Industri Masa Depan |
|
|---|
| Sejumlah Perusahaan Mulai Pasang Stand Booth Jobfair 2025 yang Diselenggarakan Disnaker Siantar |
|
|---|
| Pemko Siantar Berencana Bangun 3 Pasar Rakyat dalam 5 Tahun ke Depan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pekerja-di-Gudang-Bulog-Kabanjahe-mengangkut-beras.jpg)