Berita Medan
Semesta Buku Gramedia Hadirkan Dee Lestari di Medan, Bedah Buku Karya Terbarunya Tanpa Rencana
Tanpa Rencana sendiri merupakan karya paling personal dari Dee Lestari, menghadirkan 18 cerita yang menggugah pemikiran dan perasaan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Semesta Buku kembali hadir di Gramedia Medan, yang kali ini dimeriahkan dengan kehadiran penulis ternama Indonesia Dee Lestari, Jumat (7/2/2025).
Tanpa Rencana sendiri merupakan karya paling personal dari Dee Lestari, menghadirkan 18 cerita yang menggugah pemikiran dan perasaan.
Buku ini mengeksplorasi berbagai tema, seperti hidup, kematian, kehilangan, penerimaan, dan spiritualitas. Melalui Tanpa Rencana, pembaca diajak untuk lebih mengenal sisi personal dari sang penulis.
Dee Lestari, berasal dari Bandung, adalah seorang penulis, penyanyi, dan penulis lagu yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal seperti serial Supernova, Perahu Kertas, dan Filosofi Kopi.
Selain aktif di dunia musik, Dee juga dikenal sebagai novelis dengan karya-karya yang telah diadaptasi menjadi film layar lebar.
Buku ini sendiri telah mencapai penjualan lebih dari 5.000 eksemplar selama masa pre-order, mencerminkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
Dee mengaku karya kali ini merupakan sebuah tantangan dari kebiasaannya menulis naskah panjang.
Ada keunikan cerita yang dimuat dalam kumpulan cerita itu. Proses kreativitas kumpulan cerita itu ditulis secara spontan seperti yang dimaksud pada judul buku.
“Sebetulnya saya lebih lihai menulis panjang. Bagi saya menulis singkat adalah tantangan. Buku Tanpa Rencana menurut saya adalah karya yang unik dan di luar kebiasaan. Di satu malam saya merasa akan menulis spontan dan saya yakin bisa menulis sekali jadi. Tiba-tiba terpikirkan bagaimana jika saya menulis kumpulan cerita, semuanya cerita-cerita tanpa rencana,” ujar Dee Lestari.
Danis dari Seribu Guru Medan menyampaikan memilih Dee Lestari sebagai bintang tamu di Bedah Buku ini dengan tujuan mengajak anak-anak muda untuk lebih giat membaca.
Dengan adanya Dee Lestari disini teman-teman bisa mengenal karyanya dan cerita menarik dari buku dengan genre berbeda-beda.
“Seperti yang kita tahu minat membaca generasi kita sekarang sudah mulai menurun. Lebih suka scroll sosmed dari pada membaca buku, disini kita mengajak untuk berdiskusi dengan penulisnya secara langsung,” ungkapnya.
Medan sendiri satu-satunya kota yang dikunjungi Dee Lestari diluar pulau Jawa dan terlihat antusias yang tinggi dari para penggemarnya.
“Bahkan mereka sudah tunggu dari awal acara, banyak yang mau tanya dengan beliau, artinya banyak yang ingin lebih dekat dengan Dee Lestari,” jelasnya.
Novalia (41) penggemar karya Dee Lestari asal Medan ini mengatakan, dirinya tertarik dengan karya Dee Lestari karena jalan ceritanya yang menarik.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/BEDAH-BUKU-Gramedia-Medan-melalui-event-Semesta-Buku.jpg)