Berita Medan

Tidak Ada Bekas Kekerasan Hingga Racun, Polda Sumut Belum Hentikan Kasus Calon Pramugari Tewas

Dalam kasus ini sudah Polisi membongkar makam Ade Nurul pada 1 November lalu dan hasil autopsi jenazah

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
ho
Ade Nurul Fadilah (18) warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ditemukan meninggal tidak wajar di dalam kamar asramanya, pada Selasa (1/10/2024) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Ade Nurul Fadilah merupakan seorang siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Polda Sumatera Utara menyatakan belum menghentikan kasus tewasnya Ade Nurul Fadillah (19) calon pramugari kursus di Sumatera Flight Education Center Medan yang tewas pada 1 Oktober lalu.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan kasus ini akan dihentikan, meski hasil autopsi jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan maupun bekas racun pada lambungnya.

"Belum dihentikan karena masih berproses. Kita tunggu saja,"kata Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (21/1/2025).

Dalam kasus ini sudah Polisi membongkar makam Ade Nurul pada 1 November lalu dan hasil autopsi jenazah yang dilakukan dokter forensik tidak menemukan bekas kekerasan.

Kemudian, pemeriksaan lambung korban tidak ditemukan zat berbahaya ataupun racun.

Sehingga Polisi memastikan tidak ada indikasi dugaan pidana terhadap Ade.

Pada 17 Januari kemarin, Polda Sumut, kuasa hukum korban maupun pihak sekolah ikut gelar perkara hasil autopsi.

Sejauh ini Polisi belum menemukan indikasi tindak pidana yang menyebabkan kematian Ade Nurul.

Sehingga kedokteran forensik menyimpulkan penyebab kematiannya karena mati lemas.

"Dari pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jaringan lambung tidak terdeteksi bahan beracun atau berbahaya. Oleh karena itu hasil pemeriksaan tambahan disimpulkan kematian korban mati lemas."

Mengenai mati lemas yang disebutkan juga sudah diselaraskan dengan pemeriksaan saksi kejadian sebelum korban meninggal dunia.

Pada 1 Oktober 2024 malam, tepatnya di lembaga Sumatera Flight Education Center, Komplek Ruko Citra Garden No 12-15 Blok A5, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, korban sempat bermain tebak-tebakan dengan tiga orang rekannya.

Sekira pukul 21:33 WIB, tiba-tiba korban berteriak, mengeluh sakit kepala sambil memegang erat leher dan kepalanya.

Kemudian ia sempat ditidurkan ke pangkuan salah satu rekannya dan dipindahkan ke bantal sampai akhirnya mulai tidak sadarkan diri.

Dua rekan korban lain menghubungi ibu asrama untuk memberitahu kondisi Ade Nurul.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved