Smart Woman
Raih Beasiswa di Luar Negeri, Rita Seroja boru Ginting Bagi Pengalaman Mengajar Internasional
Rita Seroja Br Ginting, perempuan asal Medan ini memutuskan tetap berusaha melanjutkan studinya meskipun gagal mencoba berbagai beasiswa berkali-kali
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mencapai pendidikan tinggi bukanlah suatu hal mudah seperti membalikkan telapak tangan. Bukan hanya bicara soal biaya pendidikan yang besar, tetapi juga soal keinginan untuk memulai dan menjalaninya.
Rita Seroja Br Ginting, perempuan asal Medan ini memutuskan untuk tetap berusaha melanjutkan studinya meskipun gagal mencoba berbagai beasiswa berkali-kali.
Awalnya Rita bahkan sempat ditentang oleh orang tua untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Bapak sempat mikirnya ah nggak mungkinlah. Ngapain harus ikut seperti orang, karena bapak liatnya kita kan nggak punya previlage seperti orang lain begitu. Jadi dia bilang udah disini aja,” ujarnya.
Namun, dengan keteguhannya Rita mempertahankan prinsipnya untuk mewujudkan keinginan dalam meraih impian.
Hasil yang diraih Rita saat ini membuktikan kepada kedua orang tuanya, bahwa belajar dan kesungguhan juga bisa memperoleh hasil.
Saat ini Rita tengah memperoleh beasiswa S2 di University of Illinois Urbana Champaign, Illinois, Amerika Serikat.
Rita sampai dititik ini bukan dengan perjuangan yang mudah. Mencoba berbagai beasiswa dan gagal berkali-kali tak membuatnya patah semangat.
“Aku memang sangat tertarik kuliah di luar negeri karena orang-orang bilang dosen dan cara mengajar disini asik. Jadi aku coba berbagai beasiswa mulai dari LPDP, AAS dan lainnya,” ceritanya.
Beberapa beasiswa yang dicoba Rita tersebut gagal di tes berbeda, mulai dari berkas, atau saat wawancara hingga tes tulisnya.
“Lalu pada akhirnya aku melihat kesempatan di kampus ini, dan memutuskan untuk memulai tes TOEFL lagi dan mencobanya,” tukasnya.
Setelah menamatkan studi S1 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) jurusan Bahasa Inggris, Rita diberi kesempatan menjadi asisten dosen selama satu tahun. Selain membantu mengajar ia juga bantu mengerjakan berbagai penelitian.
“Setelahnya aku mendapat tawaran menjadi staf di UINSU. Sekarang sedang S2 dengan sistem beasiswa, tetapi syaratnya disini tetap menjadi teaching asisten,” jelasnya.
Rita bercerita disini sistemnya berbeda, bukan hanya sebagai asisten yang menggantikan kelas mengajar dosen, tetapi Rita juga mendapat kelas khusus untuk mengajar S1.
“Jadi tiap semester bisa dapat satu atau dua kelas yang memang kita mengajar didalamnya bukan sebagai pengganti,” jelasnya.
| Cerita Deny Yulisa Terpilih Jadi Puan Utama Duta Pariwisata Asahan 2025, Terinspirasi dari Kakak |
|
|---|
| Sosok Indah Pratiwi, Influencer yang Jatuh Hati Dengan Dunia Jurnalis |
|
|---|
| Runner Up Putri Indonesia Pilih Jadi Ibu PKK Desa di Samosir, Stella: Hidupku Jadi Hidup Bersama |
|
|---|
| Smart Women: Feby Syaidina, Pegang Teguh Prinsip Tak Mau Kenakan Pakaian Terbuka |
|
|---|
| Cherlydea Gladys: Anak Muda, Produktivitas Tanpa Batas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rita-Seroja-Ginting_Rita-Seroja-boru-Ginting_Smart-Woman_.jpg)