Smart Woman

Smart Women: Feby Syaidina, Pegang Teguh Prinsip Tak Mau Kenakan Pakaian Terbuka

Sejak menjadi model, ia selalu memegang teguh prinsip untuk tidak berpakaian terbuka saat tampil di catwalk.

TRIBUN MEDAN/HO
DARA Kepribadian Kota Medan tahun 2017, Feby Syaidina. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Perkembangan fesyen kian beragam.

Mulai dari yang tertutup hingga terbuka. Peragawati yang biasa memamerkan pakaian ini di atas panggung harus pintar memilih pakaian yang ia kenakan.

Misalnya Feby Syaidina. Model cantik asal Kota Medan ini mengatakan, selalu mempertimbangkan setiap pekerjaan yang ia ambil.

Sejak menjadi model, ia selalu memegang teguh prinsip untuk tidak berpakaian terbuka saat tampil di catwalk.

"Sebelum ngambil job, aku selalu tanya dulu. Ini pakaiannya apa, temanya apa. Kalau pakaiannya seksi atau terbuka aku langsung tolak. Kalau dress tanpa lengan atau panjangnya sedikit di atas lutut, aku masih bisa tolerir, selebihnya aku akan langsung tolak," katanya.

Dara Kepribadian 2017 Kota Medan ini mengatakan kebiasaannya menolak pekerjaan yang memaksanya untuk memakai pakaian terbuka, membuat ia juga jarang menerima stigma negatif dari lingkungannya. Namun tak jarang masih saja ada yang memintanya untuk memakai pakaian terbuka di atas catwalk.

"Sejak awal aku sudah bilang enggak mau pakai baju seksi, saat disuruh pakai baju terbuka aku merasa punya hak untuk menolak bahkan marah saat dipaksa. Pernah aku dikasih baju terbuka, desainer nya bilang kalau aku gak mau pakai baju itu aku akan ditukar dengan model yang lain, kubilang ya sudah tukar aja," katanya.

Model Cantik Lania Fira Ungkap Rasanya Dipeluk Ariel NOAH: Dulu Cuma Bisa Lihat di TV

Sebagai Dara Kepribadian Kota Medan ia merasa punya tanggung jawab sebagai ambasador Kota Medan. Meski masa jabatannya hanya 2017 hingga 2019, Feby merasa ia harus terus memberikan contoh yang baik pada juniornya di Jaka Dara Kota Medan walaupun kini tidak menjabat lagi.

"Saat sudah enggak menjabat lagi, kembali ke diri kita sih. Aku merasa sebagai senior aku harus memberikan contoh yang baik pada junior di ajang itu. Apalagi aku ambasador Kota Medan, jadi aku enggak akan macam-macam," katanya.

Perempuan yang sudah menjadi model sejak 2018 ini mengatakan menjadi model banyak suka dan dukanya.

Memakai pakaian mahal rancangan desainer ternama, sepanggung dengan model papan atas, menjadi beberapa hal yang menyenangkan dalam pekerjaannya sebagai model.

"Tapi enggak enaknya jadi model kerjanya enggak mengenal waktu kadang sampai tengah malam. Apalagi untuk parade terakhir kan biasanya juga banyak yang ajak foto. Awal aku menjadi model itu sampai gak didukung sama orang tua, karena aku bahkan enggak terbiasa keluar malam," katanya.

Untuk itu ia selalu memberi pengertian kepada orang tuanya bahwa ia benar-benar bekerja. Agar orang tuanya tak khawatir, ia biasanya melakukan panggilan video sambil memperlihatkan apa yang sedang ia kerjakan di luar rumah.

Bocoran Wajah Innova 2020 Ini Bedanya dari Model Lawas Harga Diperkirakan Naik Rp 10 Juta

Perempuan kelahiran Medan ini mengatakan pertama kali menjadi model karena ia ikut ajang pemilihan Jaka Dara Kota Medan. Hal itu secara tak sengaja membawanya terjun ke dunia modelling dan tampil di berbagai peragaan busana.

Ia mengatakan karirnya di dunia modelling ini bukan dimulai dari hobi atau bahkan passion. Namun karena lingkungan pertemanannya menyenangkan, ia bisa menikmati pekerjaannya. Hingga pada 2018, ia mengikuti ajang Indonesia Fashion Week (IFW).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved