Berita Viral
Anak Bos Rental Luapkan Kekecewaan Terkait Pernyataan Kapolda Banten: Ada Pengurangan Kata
Dia mengatakan, ada kronologi yang tidak disampaikan Kapolda Banten terkait awal mula peristiwa yang berujung penembakan itu
TRIBUN-MEDAN.com - Anak bos rental luapkan kekecewaan terkait pernyataan Kapolda Banten.
Ia merasa Irjen Suyudi Ario Seto, tak mengungkap semua kronologi.
Agam, anak korban penembakan di rest area tol Tangerang-Merak, Banten menguak kekecewaannya.
Baca juga: Pembekalan Psikologi, Langkah Strategis Polda Sumut untuk Polri Presisi
Dia mengatakan, ada kronologi yang tidak disampaikan Kapolda Banten terkait awal mula peristiwa yang berujung penembakan itu saat menggelar konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
"Sangat disayangkan sekali, tadi pernyataan dari Bapak Kapolda ya, adanya pengurangan kata. Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang," kata Agam saat ditemui di Markas Koarmada RI, setelah konferensi pers, Senin.
Namun, Agam tak menyebut siapa orang yang menodongkan pistol kepadanya dan beberapa rekannya yang merupakan pihak pemilik rental mobil.
Baca juga: PENAMPAKAN Hotel Aruss Bintang 4 Diduga Dibangun dari Hasil Judol Kini Disita, Nilai Aset Rp200 M
Merasa terancam karena ditodong pistol saat hendak mengambil mobil rental miliknya, Agam bersama ayah dan rekan-rekannya pun meminta pertolongan kepada Polsek Cinangka.
Namun, menurut Agam, ketika melapor terkait hal tersebut, mereka justru dianggap sebagai orang dari leasing yang akan mengambil kendaraan secara paksa.
"Karena kita mempercayakan keselamatan kita pada polisi. Nah, setelah itu pada saat kita mampir ke Polsek Cinangka, terjadilah penolakan itu, diprasangka dari petugas yang piket pada malam itu, dikira kita ini leasing," ungkap Agam.
Padahal, lanjut Agam, bukti kepemilikan kendaraan sudah diserahkan pihaknya kepada Polsek Cinangka.
Namun, Polsek Cinangka disebut tetap menolak pengajuan pendampingan terhadap Agam beserta keluarga.
"(Alasan menolak pendampingan) karena kita, satu, dianggap leasing, dan kita belum membuat LP (laporan), padahal dari situ jelas sekali ya, ketika orang sudah ditodongkan pistol, maka ini keadaan urgen, darurat, ini sudah seseorang meminta pertolongan, tidak perlu memikirkan administrasi pembuatan LP ini sudah jelas," ujar Agam.
Baca juga: KESADISAN Brigadir Anton Polisi Tembak Mati Sopir Ekspedisi, Kepala Dilakban 7 Lilit Lalu Dibuang
Sebelumnya, Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto, menegaskan, seharusnya Polsek Cinangka dapat mendampingi Ilyas Abdurrahman (48).
Ilyas merupakan seorang bos rental mobil yang menjadi korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025).
“Jadi, seharusnya anggota kami itu (bisa) melakukan pendampingan. Tapi tidak dilakukan pendampingan karena anggota merasa kekuatannya sedikit, jadi tidak berimbang,” ujar Suyudi dalam siaran langsung Kompas.com, Senin (6/1/2025).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TANGIS-Agam-Ingat-Momen-Didatangi-Sang-Ayah-Ungkap-Keinginan-Naik-Haji-Pilu-Kini-Tewas-Ditembak.jpg)