Sumut Terkini
PILUNYA Elfrida Gultom saat Kenang Iptu Tomi Samuel Marbun, Hilang saat Kontak Senjata dengan KKB
Elfrida mengatakan anaknya sudah memperjuangkan NKRI sejak penempatan pertama kali tahun 2017.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
Penjelasan Juru Bicara KKB/OPM
Sementara, dikutip dari Tribunpapua.com, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku markas mereka di Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, memang diserang oleh gabungan TNI dan Polri pada hari tersebut.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebi Sambom menyatakan, markas TPNPB Batalyon Moskona diserang oleh TNI dan Polri, hingga terjadi kontak tembak.
"Markas Pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya pada hari Jumat, 20 Desember 2024, sekitar pukul 20.00."
"Militer Indonesia telah melakukan penyerangan ke Markas TPNPB di Batalion Moskona pada hari Rabu, 18 Desember 2024," kata Sebi, Jumat malam.
Sebi menyebut, laporan lebih lanjut dari pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya menyebut, sejak Jumat pagi, militer Indonesia terus dikirim dan telah memasuki wilayah operasi TPNPB dari Batalion Moskona.
Pasukan tersebut, kata Sebi, melalui hutan, rawa, dan udara, sehingga saat ini pasukan TPNPB sedang dalam status siaga satu.
"TPNPB juga melaporkan bahwa selama aparat militer Indonesia melakukan perjalanan pulang dari hutan belantara, dua agen intelijen turut serta, dan mengakibatkan sejumlah aparat Indonesia tenggelam di dalam sungai," tambah dia.
Akibat kejadian tersebut, salah satu agen intelijen, Silas Meyem, melarikan diri ke Kampung Majnic di Distrik Moskona Barat.
Sementara, sambung Sebi, keberadaan anggota lain yang bernama Toni Orocomna dan sejumlah lainnya pun belum diketahui.
Sebi menjelaskan, sebelum penyerangan, aparat TNI/Polri telah melakukan penyisiran dari Kampung Meyah menuju Markas Moskona dengan berjalan kaki sekitar 20 kilometer melalui kali, rawa, dan hutan belantara dari Distrik Moskona Barat.
"Dalam waktu yang bersamaan, Komandan Batalion Moskona, Matrhen Aikingging, sedang melakukan patroli, dan akhirnya terjadi baku tembak antara kedua belah pihak di rawa-rawa dalam hutan sagu."
"Rentetan tembakan terdengar jelas dari Markas TPNPB selama kurang lebih satu jam," kata Sebi.
Selama baku tembak tersebut, Mayor Marthen Aikingging berteriak kepada pasukannya untuk melakukan serangan balasan.
Kata Sebbi, tidak ada korban jiwa dari pihak TPNPB. Namun demikian, keberadaan Mayor OPM Marthen Aikingging juga belum diketahui.
Akibat baku tembak tersebut, sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, melarikan diri ke hutan di Distrik Moskona.
Di antara mereka, kata Sebi, terdapat istri Mayor Marthen yang hingga kini belum ditemukan.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Sopir dan Kernet Tertidur, Truk Ekspedisi Tujuan Aceh Kemalingan Paket Senilai Rp 50 Juta di Sergai |
|
|---|
| 3 Poin Sebab Rahmansyah Sibarani Dilaporkan ke Badan Kehormatan DPRD, Termasuk Skandal Video Call |
|
|---|
| Edy Rahmayadi jadi Tamu Spesial Konferda PDIP Sumut, Didoakan jadi Gubernur 2029 |
|
|---|
| Hadiri Konferda PDIP Sumut, Edy Rahmayadi jadi Tamu Spesial, Didoakan jadi Gubernur 2029 |
|
|---|
| BPBD Tapteng Selamatkan Orang Hilang di Badiri, Berawal Tersesat saat Survei Lahan ke Hutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tomi-Samuel-Marbun-dan-Ibunda.jpg)