Breaking News

Berita Viral

TERBARU Penjelasan Direktur Penyidikan KPK Tentang Blok Medan, Riuh Lagi Setelah Bobby Tantang Edy

Istilah Blok Medan kembali menghangat setelah berkali-kali disinggung di arena debat kedua Pilgub Sumut 2024.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Danil Siregar
Edy Rahmayadi memperlihatkan angka yang diambil dari fish ball saat debat kedua Pilgub Sumut 2024 di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11/2024) malam. Pada debat ini, Bobby Nasution tantang edy Rahmayadi melaporkan isu Blok Medan ke lembaga penegak hukum. 

TRIBUN-MEDAN.com - Istilah Blok Medan kembali menghangat setelah berkali-kali disinggung di arena debat kedua Pilgub Sumut 2024.

Bahkan, di arena debat publik itu, calon gubernur nomor urut 1 Bobby Nasution memberi tantangan secara langsung kepada Edy Rahmayadi untuk melaporkan isu Blok Medan ke lembaga penegak hukum.

Terkait istilah Blok Medan yang heboh ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penjelasan kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, asal mula muncul istilah Blok Medan muncul dalam perkara korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang menjerat eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan pengusaha Muhaimin Syarif.

Asep bilang, istilah Blok Medan sama sekali tidak pernah muncul sewaktu kasus itu masih dalam tahap penyidikan KPK. Istilah tersebut baru muncul pada saat persidangan.

"Jadi di perkaranya AGK (Abdul Gani) itu, tidak ada sebetulnya Blok Medan saat proses pemeriksaan, penyidikan. Adanya disebutkan pada saat kepala dinas itu diperiksa di persidangan," kata Asep.

Dia menyebut Blok Medan merujuk pada blok pertambangan di Kecamatan Wasile, Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Sebetulnya bloknya itu adalah blok Kecamatan Wasile. Jadi nama blok-blok untuk pertambangan itu berdasarkan kecamatan di sana. Salah satunya namanya Kecamatan Wasile," imbuh jenderal polisi bintang satu ini.

Asep menduga blok tersebut dinamai Blok Medan karena izinnya dikelola oleh orang Medan. "Nah itulah karena mungkin yang menguasai, atau yang dapat blok itu adalah orang Medan, lalu dibilang lah Blok Medan," katanya.

Asep belum bisa memberitahu apakah Blok Medan dimaksud akan ditindaklanjuti oleh KPK.

Sebab, lanjut Asep, saat ini proses persidangan masih berjalan. Proses tindak lanjut terlebih dulu menunggu kasus tersebut inkrah atau berkekuatan hukum tetap.

"Nah, ini kan masih sidang ya. Biasanya setelah selesai sidang, baru nanti penuntut umum membuat laporan terkait dengan itu. Jadi kita tunggu," ujar dia.

Dikutip dari tribunnews.com, Blok Wasile masuk dalam 44 daftar blok tambang yang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)-nya mendapatkan keistimewaan.

Abdul Gani diduga memberikan keistimewaan kepada terdakwa Muhaimin Syarif dalam usulan WIUP ini, dengan beberapa rekomendasi dan memerintahkan sejumlah kepala dinas agar mempermudah terdakwa.

Berdasarkan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Blok Wasile di Halmahera Timur dikelola oleh PT Halmahera Pratama Energy. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved