Breaking News

TRIBUN WIKI

Sejarah Hari Guru Nasional dan Makanya

Sejarah Hari Guru Nasional yang diperingati tiap tanggal 25 November tak lepas dari pembentukan PGRI dan peran Ki Hajar Dewantara.

Editor: Array A Argus
TRIBUN JOGJA
Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia 

Ia bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional.

Baca juga: Sejarah Singkat Hingga Isi Teks Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu, tidak hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.

Sedangkan salah satu sumbangsih terbesar Ki Hajar Dewantara adalah mendirikan sekolah Taman Siswa pada 1922.

Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan yang membuka pintu bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal.

Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa menjadi inspirasi utama pemilihan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Baca juga: Sejarah Singkat Pusat Pasar Medan yang Disebut Bekas Pacuan Kuda

Makna Hari Guru Nasional

Selai itu, Hari Guru Nasional juga bukan hanya sekadar perayaan seremonial saja.

Tapi lebih dari itu, ini adalah momen refleksi untuk memahami betapa pentingnya peran guru dalam mengarahkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik.

Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, moralitas, dan sikap positif siswa.

Baca juga: Sejarah Singkat Pesantren Persulukan Naqsabandiyah Jabal Qubis Tanjungmorawa

Tentu, peringatan ini juga mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun siswa, untuk memberikan apresiasi dan dukungan terhadap dunia pendidikan.

Memberdayakan guru dengan memberikan fasilitas dan pelatihan yang memadai merupakan investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Ini peran guru di era modern

Dengan kemajuan teknologi dan modernisasi, peran guru tidak lagi terbatas pada pengajaran di kelas saja.

Guru juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing, dan inspirator.

Keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada guru di sekolah, tetapi juga melibatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat.

Untuk itu, semua diingatkan akan nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan. Salah satunya semangat Ki Hajar Dewantara untuk menyediakan pendidikan yang merata bagi semua menjadi panggilan bagi kita semua.

Tentunya untuk terus mendukung perbaikan sistem pendidikan dan menghormati peran guru sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

Dengan menghargai peran guru, kita secara bersama-sama berinvestasi dalam masa depan yang cerah dan berkualitas bagi generasi penerus bangsa Indonesia.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved