Sejarah Singkat Pesantren Persulukan Naqsabandiyah Jabal Qubis Tanjungmorawa

TRIBUN-MEDAN.COM,- Anies Naswedan, calon presiden RI sempat berkunjung ke Sumatra Utara.

Saat itu, Anies Baswedan mengunjungi tareqat dan pesantren Naqsabandiyah Jabal Qubis di Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

Pesantren Persulukan yang terletak di Dusun II Gang Wakaf, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang ini dahulunya didirikan oleh Syekh Amir Damsar Syarif Alam.

Tujuannya, untuk mengajarkan dan mengamalkan ilmu zikir hati kepada masyarakat secara turun menurun.

Berdasarkan keturunan, Amir Damsar merupakan guru besar tarekat Naqsabandiyah silsilah ke 35 keturunan Koto Tuo, Bonjol, Sumatera Barat.

Ia berguru dengan Saidi Syekh Maulana Haji Harun, di Bonjol, Sumatera Barat.

Amir Damsar bertemu Syekh Maulana setelah sakit selama dua tahun yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

"Dahulu papa (Amir Damsar) sempat sakit selama dua tahun. Disitu dokter dan tabib tidak ada yang mampu mengobatinya. Sehingga, tercetus bahwa bila dirinya sembuh, maka ia akan membawa umat Allah kembali ke jalan yang benar. Disitulah tiba-tiba papa kembali sehat dan langsung mencari guru," kata Rizal, anak ke lima dari sembilan anak Amir Damsar.

Hingga pada tahun 2003, Syekh Amir Damsar meninggal dunia dan disemayamkan di kompleks pesantren Naqsabandiyah Jabal Qubis.

Kini pesantren Persulukan Naqsabandiyah Jabal Qubis diteruskan oleh penerusnya Syekh Ghazali An Naqsabandy yang merupakan keturunan silsilah ke-36 Naqsabandiyah Bonjol, Sumatera Barat.(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter