TRIBUN WIKI
Sejarah Hari Guru Nasional dan Makanya
Sejarah Hari Guru Nasional yang diperingati tiap tanggal 25 November tak lepas dari pembentukan PGRI dan peran Ki Hajar Dewantara.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tiap tanggal 25 November, Indonesia selalu memperingati Hari Guru Nasional.
Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk mengingat kembali jasa para guru yang selama ini memberikan pencerahan dalam dunia pendidikan.
Tanpa guru, pendidikan akan muram.
Guru memainkan peran penting dalam pembentukan karakteristik generasi bangsa.
Baca juga: Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November, Apakah Libur Nasional?
Ia tidak hanya mendidik tentang ilmu pengetahuan, tapi juga akhlak para penerus bangsa.
Dengan hadirnya sosok guru, maka lahirlah tokoh-tokoh cerdas bangsa Indonesia yang memiliki karakter tangguh dan dapat diandalkan.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Guru Nasional ini ada?
Apa peran Ki Hajar Dewantara dalam terciptanya Hari Guru Nasional ini?
Sejarah Hari Guru Nasional
Dikutip dari Kompas.com, sejaraha Hari Guru Nasional tak lepas dari terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Sebelumnya, telah terbentuk sebuah wadah bernama Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Baca juga: Sejarah Singkat PT Sritex yang Kini Bangkrut, Sempat Jaya di Masa Orde Baru
Lalu pada 24-25 November 1945, PGI kemudian mengadakan Kongres Guru Indonesia perdana di Surakarta, Jawa Tengah.
Atas terselenggaranya kegiatan itu, maka Hari Guru Nasional resmi ditetapkan pada 25 November berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994.
Pemilihan tanggal 25 November pun tak lepas dari penghormatan para guru terhadap Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia yang menjadi pelopor pendidikan bagi rakyat.
Kehadiran Hari Guru Nasional juga menjadi momentum dalam menghargai para pendidik yang telah melahirkan para penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter intelektual.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia
Ternyata, Ki Hajar Dewantara yang sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir pada 2 Mei 1889.
Ia bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional.
Baca juga: Sejarah Singkat Hingga Isi Teks Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober
Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu, tidak hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.
Sedangkan salah satu sumbangsih terbesar Ki Hajar Dewantara adalah mendirikan sekolah Taman Siswa pada 1922.
Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan yang membuka pintu bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal.
Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa menjadi inspirasi utama pemilihan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Baca juga: Sejarah Singkat Pusat Pasar Medan yang Disebut Bekas Pacuan Kuda
Makna Hari Guru Nasional
Selai itu, Hari Guru Nasional juga bukan hanya sekadar perayaan seremonial saja.
Tapi lebih dari itu, ini adalah momen refleksi untuk memahami betapa pentingnya peran guru dalam mengarahkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik.
Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, moralitas, dan sikap positif siswa.
Baca juga: Sejarah Singkat Pesantren Persulukan Naqsabandiyah Jabal Qubis Tanjungmorawa
Tentu, peringatan ini juga mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun siswa, untuk memberikan apresiasi dan dukungan terhadap dunia pendidikan.
Memberdayakan guru dengan memberikan fasilitas dan pelatihan yang memadai merupakan investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Ini peran guru di era modern
Dengan kemajuan teknologi dan modernisasi, peran guru tidak lagi terbatas pada pengajaran di kelas saja.
Guru juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing, dan inspirator.
Keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada guru di sekolah, tetapi juga melibatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat.
Untuk itu, semua diingatkan akan nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan. Salah satunya semangat Ki Hajar Dewantara untuk menyediakan pendidikan yang merata bagi semua menjadi panggilan bagi kita semua.
Tentunya untuk terus mendukung perbaikan sistem pendidikan dan menghormati peran guru sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
Dengan menghargai peran guru, kita secara bersama-sama berinvestasi dalam masa depan yang cerah dan berkualitas bagi generasi penerus bangsa Indonesia.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ki-Hajar-Dewantara-Hari-Guru-Nasional.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.