Berita Asahan

KETIKA Puluhan Paranormal Didatangkan Atasi Teror Darah di Asahan, Ternyata Ulah Bocah 13 Tahun

Misteri teror api dan teror darah yang dialami satu keluarga di Asahan bikin heboh masyarakat. Puluhan paranormal didatangkan untuk mengatasinya

TRIBUN MEDAN/ALIF
Teror api di rumah warga Dusun II, Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan. Puluhan perabot dan barang mudah terbakar dievakuasi pemilik rumah, Kamis (31/10/2024). 

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUD Abdul Manan Simatupang, bocah tersebut mengalami kelainan psikis. 

"Sang anak memiliki kelainan psikis dan sang anak sering mengeluarkan darah dari mulut dan hidung," katanya. 

Kata Afdhal, pelaku diduga memiliki motif ingin mendapatkan perhatian dari orang tua maupun warga sekitar. 

"Sebab yang sebelumnya pada Oktober 2023 lalu, pelaku menggunakan tinta berwarna merah yang seolah-olah itu darah untuk mencuri perhatian orang lain," jelasnya. 

Kapolres memastikan pelaku teror ini hanya satu orang, tanpa ada yang mengorganisir. 

Baca juga: SOSOK ACA, Ibu yang Siksa Anak Ternyata Dikenal Sebagai Paranormal, Siksa Anak Sebagai Syarat Ilmu

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Dusun II, Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan diteror api misterius yang membakar berbagai prabotan rumah tangga. 

Selain perabotan, baju dan tempat tidur turut dibakar oleh api yang tidak tahu sumbernya. 

Segala cara dilakukan oleh pemilik rumah untuk mengatasi akar permasalahan namun tidak mendapatkan solusi. 

Terakhir, pihak keluarga memilih mengungsi ke masjid yang ada tepat di depan rumahnya. 

"Memang sudah sering terjadi, tapi yang terparah baru tiga hari ini," kata pemilik rumah, Parno, Kamis (31/10/2024). 

Lanjutnya, teror terparah terjadi pada Rabu (30/10/2024). Dalam sehari muncul 16 api misterius yang membakar sejumlah prabotan miliknya. 

"Semalam itu ada sekita 16 titik yang gak tahu entah dari mana. Di dinding ada, tempat bedak istri terbakar, di atas meja, dan banyak lagi," katanya. 

Ia mengaku, saat ini pihaknya hanya ingin melakukan evakuasi untuk mengeluarkan isi perabot dari dalam rumah untuk mengantisipasi terjadi kebakaran. 

"Sekarang upaya kami ya keluarkan barang saja, biar ga menjadi pemicu yang bisa membakar seisi rumah," katanya. 

Anehnya, teror itu terjadi hanya di rumah Parno dan ibunya, yang hanya dipisahkan oleh dinding. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved