Pilkada Jakarta 2024

Jagoan PDIP Pramono Anung-Rano Karno Unggul di Pilkada Jakarta Versi Survei Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan jagoan PDIP Pramono-Rano unggul dengan 38,3 persen. Disusul Ridwan-Suswono dengan 34,6 persen

Editor: Juang Naibaho
Tribunnews/Jeprima
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno yang diusung PDIP. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan Pramono-Rano unggul dengan 38,3 persen. Disusul Ridwan-Suswono dengan elektabilitas 34,6 persen. 

Ketiga partai politik itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasional Demokrat (Nasdem), dan Demokrat. 

Sebanyak 60,5 persen pemilih PKB mendukung Pramono-Rano. Sementara itu, hanya 11,6 persen pemilih PKB mendukung Ridwan Kamil-Suswono. 

Kemudian, 4,7 persen pemilih PKB mendukung cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Sisanya, 23,2 persen belum menentukan pilihan. 

Untuk pemilih Nasdem, sebanyak 45,5 persen mendukung Pramono-Rano, 27,3 persen mendukung Ridwan Kamil-Suswono, dan 0 persen mendukung Dharma-Kun. 

Namun, sebanyak 27,2 persen pemilih Nasdem belum menentukan pilihannya pada Pilkada Jakarta 2024

Selanjutnya, 40,5 persen pemilih Demokrat mendukung Pramono-Rano. Sebanyak 26,2 persen pemilih Demokrat mendukung Ridwan Kamil-Suswono. 

Pemilih Demokrat yang mendukung Dharma-Kun berjumlah 2,4 persen. Sisanya, 30,9 persen pemilih Demokrat belum menentukan pilihan.

Baca juga: TERUNGKAP di Balik Hasil Survei Poltracking yang Unggulkan Ridwan Kamil, Ada Ribuan Data Tak Sesuai

Berbeda dengan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang meraih dukungan melalui persaingan politik bermuatan identitas sosial, seperti agama, suku yang cenderung membelah masyarakat, di Pilkada Jakarta 2024 nyaris tidak tampak. 

Memang ada konsentrasi pemilih berdasarkan suku dari kedua paslon, misalnya pemilih dari suku Betawi cenderung memilih Pramono-Rano.

Sementara itu, pemilih yang bersuku Sunda cenderung terkonsentrasi kepada Ridwan-Suswono. 

Akan tetapi, tidak berarti pendukung Pramono-Rano terbilang minim yang bersuku Sunda, begitu juga sebaliknya. 

Dukungan Pramono-Rano juga lebih banyak terkonsentrasi dari pemilih dengan pendidikan dasar, sedangkan kamu berpendidikan tinggi tertuju kepada Ridwan-Suswono.

Status ekonomi turut mengindikasikan perbedaan pola dukungan di mana kelompok sosial ke bawah cenderung terkonsentrasi ke Ridwan-Suswono. Sementara kelompok dengan status ekonomi menengah bawah pada Pramono-Rano.

Dari kategori usia, kaum pemilih muda atau gen Z cenderung memilih Ridwan-Suswono. Sebaliknya, hasil survei menunjukkan, semakin tua kategorisasi usia dan generasi, semakin terkonsentrasi pilihannya kepada Pramono-Rano

Baik keduanya masih berpotensi mendapat tambahan dukungan mengingat terdapat sekitar 23,8 persen pemilih yang belum menentukan pilihan mereka. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved