Berita Medan

Sosok Prof. Dr. Rer nat Midian Sirait, Diusulkan Unimed sebagai Calon Pahlawan Nasional dari Sumut

Usulan tersebut disampaikan melalui seminar nasional yang berlangsung di Ruang Sidang A Biro Rektor, Selasa (29/10/2024).

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Sosok Prof. Dr. Rer nat Midian Sirait, Diusulkan Unimed sebagai Calon Pahlawan Nasional dari Sumut 

Melalui simposium itu kelak Midian Sirait mendapat gelar doktor perombakan struktur politik. Angkatan aktivis 66 memberikan gelar doktor itu sebenarnya bukan sebagai gelar akademik melainkan gelar ‘sebutan’ atas gerakan kritis dan pembaruan yang diprakarsai Midian pada medio 1968.

Midian sendiri berkesempatan menjadi salah seorang di dalam tim penyusun konsep-konsep Golongan Karya. Midian Sirait kerap memberikan kritik bagaimana kemudian hari Golongan Karya berkembang menjadi partai dengan cita-cita luhur, tetapi orientasi itu berubah, jauh dari cita-cita awal didirikannya.

Seluruh tenaga dan pikiran Midian Sirait diabdikan pada organisasi itu. Setiap hari Midian Sirait berpikir tentang ini dan bergerak untuknya. 

Siang malam Midian Sirait bicara dengan rekan-rekan apa yang sebaiknya dilakukan untuk kemajuan Golkar, dalam arti kemajuan Tanah Air dan bangsa. 

Golkar merupakan suatu organisasi sosial politik modern yang berdasarkan kekaryaan, terlepas dari perbedaan suku, agama, dan ras. Midian Sirait berharap agar terbentuk suatu masyarakat karya yang berdasarkan Pancasila.

Mengembangkan Golkar dalam rangka menemukan suatu struktur politik yang meninggalkan konflik ideologi golongan dan menghidupkan suatu sistem input (aspirasi masyarakat) ke dalam suprastruktur; output-ya berupa kebijakan, peraturan perundang-undangan dan anggaran dari lembaga negara dan pemerintahan. Golkar sebagai pengaju kepentingan dan pemandu kepentingan rakyat itu.

Midian Sirait jauh melihat masa depan Indonesia manakala organisasi kepemudaan tidak solid, cita-cita kemerdekaan sulit dicapai. Akhirnya, terbentuk forum yang kemudian diberi nama Komite Nasional Pemuda Indonesia dan dideklarasikan pada 23 Juli 1973, di Gedung Angkatan 45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta. 

Nama itu dipikirkan oleh Midian Sirait. Melalui KNPI, Midian Sirait ingin membawa para pemuda mencintai bangsa, mencintai negara, dan bisa berkomunikasi antarkader yang dididik oleh masing-masing kelompok.

Terbentuknya lembaga BP-7 itu, Midian Sirait mendapat kepercayaan dari pemerintah menjadi Anggota di dalamnya pada 1978. Di lembaga ini Midian banyak terlibat dalam penyusunan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Namun, dalam perjalanan keterlibatannya, Midian Sirait kerap memberikan kritik dan berbeda pandangan baik kepada penguasa dan sesama pengurus. 

Melalui perjalanannya pula kelak dari BP-7 kemudian mengilhami pemikiran-pemikirannya tentang Pancasila yang harus diimplementasikan oleh semua anak bangsa.

Ketika pascareformasi dan keran kebebasan berkumpul dan berserikat dibuka, bahkan mendirikan suatu partai dibuka lebar-lebar oleh pemerintah, Midian Sirait kembali ke panggung sebagai inisiator berdirinya partai politik. 

Partai yang didirikan Midian Sirait itu mencantumkan kata kasih bangsa sebagai tambahan kata demokrasi untuk menegaskan tujuan itu. Partai itu bernama Partai Demokrasi Kasih Bangsa dideklarasikan pada 5 Agustus 1998. 

Berdasarkan latar belakang pendidikan sebagai Alumni SAA, Sarjanawan Apoteker dan Doktor Farmasi, akhirnya ia menerima tawaran untuk mengurus POM. Selaku Dirjen POM banyak kebijakan yang diterapkan Midian Sirait.

Dalam kebijaksanaan nasional penyediaan obat, Midian Sirait menuliskan tentang cara mengembangkan kebijaksanaan nasional dengan strategi menyediakan obat yang bermutu yang dapat dinikmati oleh rakyat berpenghasilan rendah melalui unit-unit pelayanan kesehatan pemerintah.

Selain sebagai penelusur sejarah farmasi dan Dirjen POM serta Dosen ITB, Midian juga memiliki kebijakan sebagai benteng perlindungan Pabrik Obat berdasarkan data yang diberitakan Tempo. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved