TRIBUN WIKI
Sejarah Hari Santri Nasional, Peran KH Hasyim Asy'ari dan Soekarno dalam Melawan Penjajah Belanda
Sejarah Hari Santri Nasional tak lepas dari peran KH Hasyim Asyari. Hari Santri Nasional berawal dari perlawanan terhadap penjajah Belanda
Setelah terbitnya Resolusi Jihad, tokoh pahlawan nasional, Bung Tomo, memberikan pidato untuk menggelorakan semangat rakyatnya.
Sebelumnya, Bung Tomo menemui KH. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng.
KH. Hasyim Asy’ari menyarankan pekik takbir harus senantiasa mengiringi pidato Bung Tomo.
Baca juga: Sejarah Hari Batik Nasional yang Diperingati Tiap 2 Oktober, dan Peran Presiden Soeharto
Resolusi Jihad berhasil menjadi pegangan spiritual bagi para pemuda pejuang di kawasan Jawa dan Madura.
Ultimatum dari Belanda sama sekali tidak meruntuhkan mental pejuang dan rakyat Surabaya.
Para ulama juga menjadi garda depan pertempuran di Surabaya.
Dalam pertempuran sengit itu, pemimpin Sekutu Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby tewas.
Penetapan Hari Santri
Persatuan pemuda dalam pertempuran Surabaya tidak dapat dilepaskan dari Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Baca juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Tradisi yang Berlangsung di Indonesia
Hari Santri Nasional ditetapkan olehPresiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta, dikutip dari laman SMK Itaba.
Penetapan Hari Santri Nasional bertujuan mengingat dan meneladani semangat jihad para santri yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.
Hari Santri Nasional resmi diperingati setiap tanggal 22 Oktober.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan